Skip to content
Si Kecil Punya Asma? Waspada Gangguan Tidur!

Si Kecil Punya Asma? Waspada Gangguan Tidur!

Apakah si kecil menderita asma? Jika iya, waspada karena gangguan tidur umum terjadi pada penderita asma.

Serangan asma yang biasanya terjadi secara mendadak ini dapat mengganggu kemampuan anak untuk bernapas, dan jika terjadi saat sedang tidur dapat membangunkan anak dari tidurnya.

Studi: Serangan Asma Lebih Sering Terjadi pada Anak

Asma adalah penyakit yang menyerang paru-paru. Dalam proses pernapasan normal, otot-otot di sekitar saluran udara akan menjadi rileks untuk membiarkan udara bergerak dengan mudah dan tanpa suara. Namun bagi orang yang menderita asma, ketika bernapas otot-otot di sekitar saluran udaranya akan menyempit (menegang) sehingga udara tidak dapat mengalir dengan bebas melalui saluran udara (bronkospasme). 

Selain itu, penderita asma dapat mengalami peradangan pada lapisan saluran udara dan tubuh menghasilkan lebih banyak lendir yang menyumbat saluran udara.

Menurut para ahli, asma lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa. Asma merupakan penyakit kronis yang paling banyak terjadi pada anak-anak di seluruh dunia.

Berdasarkan data dari Kemenkes RI, asma dapat timbul di segala umur dan 30% penderita bergejala pada umur 1 tahun, sedangkan 80-90% anak yang menderita asma gejala pertamanya muncul sebelum umur 4-5 tahun. Asma tidak dapat disembuhkan, dan gejalanya dapat berlanjut hingga dewasa. 

Pada anak-anak penderita asma, paru-paru dan saluran udara menjadi mudah meradang saat terpapar pemicu tertentu. Hal yang dapat memicu asma antara lain adalah menghirup serbuk sari, debu, terkena pilek , atau infeksi pernapasan lainnya.

Penyebab terjadinya asma pada anak hingga kini masih belum sepenuhnya diketahui. Tetapi ada beberapa faktor yang dinilai berpengaruh, diantaranya adalah:

  • Kecenderungan untuk mengembangkan alergi yang diturunkan dalam keluarga
  • Memiliki orang tua penderita asma
  • Mengalami beberapa jenis infeksi saluran napas pada usia yang sangat muda
  • Paparan faktor lingkungan, seperti asap rokok atau polusi udara lainnya

Gejala asma umum pada anak-anak dapat meliputi:

  • Suara siulan atau mengi saat menghembuskan napas 
  • Sesak napas 
  • Dada sesak atau sesak napas 
  • Sering batuk

Gejala asma bervariasi dari anak ke anak dan mungkin menjadi lebih buruk atau lebih baik dari waktu ke waktu. Pada dasarnya, asma pada anak bukanlah penyakit yang berbeda dengan asma pada orang dewasa. Anak-anak mungkin menghadapi tantangan yang berbeda ketika mengalami asma dibandingkan dengan orang dewasa, misalnya asma yang kambuh dan memburuk ketika pilek atau flu, proses pemulihan yang lebih lambat ketika mengalami infeksi pernapasan, hingga kesulitan bernapas yang menghambat bermain atau berolahraga.

Bagaimana Asma Menyebabkan Gangguan Tidur pada Bayi dan Anak?

1. Asma Menjadi Lebih Buruk di Malam Hari

Gejala asma seringkali lebih buruk di malam hari karena berbaring bisa memicu batuk, apalagi jika anak juga mengalami hidung tersumbat atau sinus.

Jika anak mengalami post-nasal drip (lendir yang menetes dari belakang hidung ke tenggorokan) karena demam, alergi, atau pilek, serangan asma juga bisa jadi memburuk. Saat tidur, tubuh anak tidak dapat mengendalikan peradangan dengan baik, termasuk di saluran udara mereka. Anak juga dapat terpapar pemicu asma di malam hari seperti tungau debu di tempat tidur atau hewan peliharaan yang tidur di kamar tidurnya.

2. Sesak Nafas Membuat Susah Tidur

Karena sesak napas, batuk atau mengi, anak mungkin mengalami kesulitan tidur. Asma dapat menyulitkan anak untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, dan menyebabkan sering terbangun di malam hari. Menurut penelitian sekitar 75% penderita asma terbangun oleh gejala malam hari setidaknya sekali dalam seminggu.

Di sisi lain, kurang tidur dapat memperburuk asma. Kurang tidur meningkatkan peradangan dalam tubuh dan mempengaruhi fungsi paru-paru, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya serangan asma lebih sering.

Mengatasi Gangguan Tidur Karena Asma pada Anak

Kurang tidur atau tidak cukup tidur di malam hari, dapat menyebabkan beberapa masalah pada anak termasuk perkembangan otak yang menurun, masalah belajar dan emosi negatif yang lebih sering.

Selain itu kekurangan tidur akibat serangan asma di malam hari juga dapat berkontribusi pada masalah manajemen berat badan, masalah pertumbuhan dan peningkatan frekuensi penyakit yang diderita anak.

Yuk, pelajari apa saja yang bisa Parents lakukan untuk mencegah serangan asma menyebabkan masalah dan gangguan tidur.

1. Mempraktikkan Sleep Hygiene yang Baik

Untuk mengatasi gangguan tidur karena asma, menumbuhkan kebiasaan tidur yang baik akan sangat membantu. Buatlah jadwal tidur anak yang teratur dan rutinitas siang hari yang sehat untuk mengurangi kelelahan pada penderita asma dan mengendalikan gejala mereka.

2. Pastikan Kamar Tidur Bersih

Pemicu asma di kamar tidur seperti tungau debu dapat meningkatkan risiko asma malam hari yang menyebabkan kurang tidur. Menghilangkan atau mengurangi paparan pemicu asma dapat membuat perbedaan besar. Cuci sprei tempat tidur secara teratur, vakum debu setiap minggu, dan hindari masuknya hewan peliharaan ke kamar tidur.

Aroma yang kuat dari produk pembersih, lilin, dan produk perawatan pribadi dapat pula menjadi pemicu bagi sebagian penderita asma. Pertimbangkan menjadikan kamar tidur sebagai zona bebas bau dan pewangi untuk mengurangi asma di malam hari.

Perubahan drastis dalam cuaca, suhu, dan kualitas udara juga dapat menyebabkan serangan asma. Kurangi perubahan suhu, serbuk sari, dan polusi udara di kamar tidur dengan menutup jendela kamar tidur di malam hari

3. Lakukan Ritual Sebelum Tidur Secara Teratur

Stres adalah pemicu asma yang umum. Ritual sebelum tidur malam atau bedtime routines yang terdiri dari aktivitas santai, seperti mendengarkan musik lembut, mandi air hangat, atau membaca buku dapat membantu anak tertidur lebih cepat dan mengurangi serangan asma terkait stres. 

 
***

Penyakit asma memang tidak bisa dicegah dan diatasi sepenuhnya, tetapi ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengelola gejalanya misalnya mengetahui apa saja yang menjadi pemicu (trigger) serangan asma.

Asma dapat menyebabkan masalah dan gangguan tidur terutama pada anak-anak. Coba terapkan tips-tips di atas untuk menjaga si kecil dari serangan asma di malam hari. Semoga bermanfaat!

 

Sumber:

Mayo Clinic - Childhood asthma - Symptoms and causes
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/childhood-asthma/symptoms-causes/syc-20351507

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan - Faktor Risiko dan Penyebab Asma pada Anak
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1781/faktor-risiko-dan-penyebab-asma-pada-anak

Cleveland Clinic - Asthma: Types, Causes, Symptoms, Diagnosis & Treatment
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/6424-asthma

Slep Foundation - What Is Nocturnal Ashtma
https://www.sleepfoundation.org/sleep-related-breathing-disorders/asthma-and-sleep

Children's Hospital Colorado - Insufficient Sleep in Children
https://www.childrenscolorado.org/conditions-and-advice/conditions-and-symptoms/conditions/sleep-deprivation/

 

Hi, I’m Elvina!

Founder of @happylittlesleeper & a proud mama

If you're dreaming of a good night's sleep…
trust me, I understand your struggle intimately. I've been in those sleep-deprived shoes, functioning on auto-pilot, feeling like a walking zombie in what should be a magical time of motherhood. But… I also know there's light at the end of this exhausting tunnel...

GET TO KNOW ME