Skip to content
usia berapa bayi bersosialisasi

Di Usia Berapa Bayi Bisa Mulai Bersosialisasi?

Membawa bayi ke pertemuan keluarga bisa menjadi pengalaman yang memberikan bayi kesempatan untuk bersosialisasi, tetapi juga menimbulkan tantangan tersendiri terutama dalam hal waktu tidur. Oleh karena itu Parents harus tahu dari usia berapa bayi bisa diajak untuk bersosialisasi.

Saat-saat bersama kerabat dan berbagi tawa tentu menyenangkan, namun keramaian dan hiruk pikuk pertemuan keluarga terkadang dapat mengganggu rutinitas tidur si kecil.

Lingkungan yang tidak dikenal, jadwal yang berubah, dan banyak stimulasi dapat dapat membuat si kecil sedikit lebih sulit untuk tenang dan tidur seperti biasa. Apa yang bisa Parents lakukan untuk mengatasinya?

Usia Berapa Bayi Bisa Mulai Bersosialisasi?

Kemampuan sosial anak-anak berkembang dengan pesat, dimulai dari bulan-bulan awal kehidupan mereka.

Pada usia 0-3 bulan pertama, bayi mulai mengamati wajah dan ekspresi, dan secara bertahap meniru gerakan wajah sederhana. Ketika mereka memasuki usia 3-6 bulan, orang tua sering kali menyaksikan senyuman sosial pertama bayi mereka, yang menunjukkan munculnya kemampuan untuk terlibat secara emosional dengan orang lain. Komunikasi pada tahap ini terutama melibatkan tangisan untuk mengungkapkan kebutuhan.

Antara usia 6 hingga 12 bulan, bayi akan menjadi lebih mahir dalam komunikasi non verbal, menggunakan gerak tubuh seperti menunjuk untuk menyampaikan keinginan. Selain itu, mereka mungkin menunjukkan tanda-tanda separation anxiety yang menunjukkan kesadaran akan keterikatan pada pengasuhnya.

Menurut penelitian, pada usia 3 tahun anak-anak biasanya sudah mulai bisa menjalin persahabatan pertama mereka dengan teman sebayanya, menandai milestone penting dalam perkembangan kemampuan sosial mereka dalam membentuk koneksi di luar lingkaran keluarga dekat mereka.

Apakah Baik bagi Bayi Bertemu dengan Banyak Orang?

Secara umum, bertemu banyak orang dapat bermanfaat bagi bayi karena interaksi sosial memainkan peran penting dalam perkembangan mereka.

Berinteraksi dengan pengasuh, anggota keluarga, dan individu lain membantu bayi belajar tentang dunia di sekitar mereka, mengembangkan keterampilan sosial, dan membentuk ikatan emosional. Interaksi positif dengan orang lain dapat meningkatkan perkembangan kognitif, emosional, dan bahasanya.

Namun perlu diperhatikan bahwa pada dua bulan pertama usianya, bayi baru lahir sangat berisiko jika dibawa ke tempat dengan banyak orang. Sistem kekebalan tubuh bayi masih berkembang, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi. Untuk menjaga kesehatan mereka dan meminimalkan risiko paparan virus dan kuman, sebaiknya sebaiknya batasi kontak fisik dekat dengan banyak orang.

Meskipun interaksi sosial itu penting, terutama untuk menjalin ikatan dengan anggota keluarga lainnya, sebaiknya hindari terlalu banyak orang menyentuh bayi, terutama di wajah dan tangan mereka. Selain itu, menjauhi ruang publik yang ramai dapat membantu mengurangi kemungkinan bayi yang baru lahir terkena kuman dan virus.

Cara Menjaga Bayi Tetap Tenang Saat Family Gathering

1. Jangan Langsung Melepas Bayi

Saat pertama kali datang ke acara keluarga, jangan langsung menyerahkan bayi kepada orang lain.

Bayi perlu merasa aman dan nyaman untuk dapat berinteraksi dengan baik. Tetap gendong si kecil dan setelah ia sudah terbiasa dengan lingkungan sekitarnya dan mereka tampak lebih nyaman, barulah berikan bayi secara bertahap kepada anggota keluarga.

2. Perhatikan Tanda-Tanda Overstimulasi

Stimulasi berlebihan dapat terjadi ketika anak-anak dibanjiri oleh lebih banyak pengalaman, sensasi, kebisingan, dan aktivitas daripada yang dapat mereka atasi.

Bayi yang baru lahir mungkin menjadi sangat gelisah setelah pesta di mana mereka dipeluk oleh banyak orang dewasa. Amati beberapa tanda overstimulasi pada bayi seperti berikut ini:

  • Rewel 
  • Tampak kesal atau memalingkan muka 
  • Bergerak dengan cara yang tersentak-sentak 
  • Mengepalkan tangan, melambaikan tangan atau menendang 
  • Menangis, apalagi jika overstimulasi sudah berlangsung lama.
  • Terlihat lelah

3. Quiet Time

Anak-anak yang terlalu terstimulasi menjadi lelah dan bisa merasa kewalahan. Ketika ini terjadi, mereka membutuhkan lingkungan yang tenang dan juga familiar baginya. Saat Parents melihat si kecil menunjukkan tanda-tanda overstimulasi, bawalah bayi ke tempat yang sepi dan redup untuk menyepi sesaat.

4. Tetap Konsisten Dengan Jadwal Tidur

Terkadang jika ada perubahan dalam rutinitas, bayi cenderung rewel. Oleh karena itu, jika memang sudah waktunya mereka tidur, sebaiknya segera menidurkannya.

Selain jadwal tidur, pastikan pula jadwal minum susu mereka tidak terlewat. Usahakan kebutuhan bayi sudah terpenuhi terlebih dahulu sebelum bergabung kembali dalam kesenangan bersama keluarga.
 

*** 

Bersosialisasi adalah bagian penting dari perkembangan si kecil. Meskipun bagus untuk memperkenalkan mereka kepada orang dan pengalaman baru, ingatlah bahwa kenyamanan dan keamanan mereka adalah yang utama. 

Orang tua harus berhati-hati untuk tidak menstimulasi bayi mereka secara berlebihan selama bersosialisasi. Selain itu, memastikan bayi cukup tidur tetap penting bahkan saat jauh dari rumah. Menyempatkan waktu untuk menyepi sebentar di tengah bersosialisasi akan membantu mendukung pertumbuhan mereka.

Di usia 3 tahun, barulah bayi akan belajar bersosialisasi, yaitu menjalin pertemanan dengan teman sebayanya. Sebelum mencapai usia tersebut, bayi masih belum mengerti konsep relasi. Semoga dapat bermanfaat, ya.

 

Sumber:
Raising Children - Overstimulations: babies and children
https://raisingchildren.net.au/newborns/behaviour/common-concerns/overstimulation

Very Well Family - Should I Let People Touch My Newborn?
https://www.verywellfamily.com/should-i-let-people-touch-my-newborn-5213951#

What to Expect - Social Development in Children
https://www.whattoexpect.com/first-year/health-and-safety/baby-social-emotional-development/

Hi, I’m Elvina!

Founder of @happylittlesleeper & a proud mama

If you're dreaming of a good night's sleep…
trust me, I understand your struggle intimately. I've been in those sleep-deprived shoes, functioning on auto-pilot, feeling like a walking zombie in what should be a magical time of motherhood. But… I also know there's light at the end of this exhausting tunnel...

GET TO KNOW ME