Selain toilet training di siang hari, Parents juga perlu tahu tips-tips agar anak sukses toilet training di malam hari.
Toilet training merupakan tonggak perkembangan penting bagi balita, dimana mereka mulai beralih menggunakan toilet secara mandiri.
Proses toilet training biasanya melibatkan dua fase, yakni toilet training di siang hari dan di malam hari. Kedua fase ini memerlukan kesabaran, konsistensi, dan pengertian dari orang tua dan pengasuh saat balita menjalani langkah penting ini menuju kemandirian yang lebih baik.
Di malam hari, biasanya akan lebih sulit bagi anak untuk mengenali keinginan untuk buang air. Selain itu, toilet training di malam hari juga bisa menimbulkan gangguan tidur atau sleep regression pada balita.
Perbedaan Toilet Training Siang dan Malam Hari
Berlatih memakai toilet di siang hari dan malam hari tidaklah sama bagi si kecil. Dua hal ini mempunyai kesulitan dan tantangannya masing-masing. Toilet training di siang hari berfokus pada mengajari anak-anak mengenali sinyal tubuh mereka dan menggunakan toilet saat sedang terjaga.
Sementara toilet training di malam hari lebih sulit karena kemampuan anak untuk mengendalikan kandung kemih saat tidur sangat bergantung pada perkembangan tubuh anak dan mungkin memakan waktu lebih lama dibandingkan toilet training di siang hari.
Perkembangan anak bervariasi dari satu anak ke anak lainnya. Tetapi secara garis besar, pada saat si kecil mencapai usia 3 tahun, sekitar 9 dari 10 anak sudah bisa menggunakan toilet di siang hari dengan baik. Namun, meskipun si kecil sudah lulus toilet training bisa jadi mereka mengalami mengompol sesekali, terutama saat mereka sedang bersemangat, kesal, atau terlalu fokus pada sesuatu.
Untuk malam hari, kebanyakan anak sudah tidak lagi mengompol di usia lima tahun. Faktanya, menurut penelitian 1 dari 5 anak berusia lima tahun mungkin masih sesekali ngompol. Wajar jika si kecil membutuhkan waktu cukup lama untuk mencapai pencapaian ini.
Tips untuk Toilet Training Malam Hari
Waktu terbaik untuk memulai toilet training di malam hari adalah saat si kecil sudah menunjukkan tanda-tanda siap melakukannya. Setiap anak berbeda-beda, dan salah satu tandanya adalah jika popok si kecil tetap kering atau hanya sedikit lembab di pagi hari selama beberapa hari berturut-turut.
Berikut beberapa tips yang bisa Parents coba untuk memulai toilet training di malam hari.
1. Berkomunikasi Dengan Anak
Agar toilet training dapat berhasil, sebaiknya komunikasikan dengan si kecil. Beritahu mereka bahwa anak yang sudah besar bisa menggunakan toilet di siang maupun malam hari dan tidak lagi menggunakan popok.
Yakinkan mereka bahwa tidak masalah meminta bantuan jika mereka membutuhkannya. Komunikasi yang baik dan jelas dapat membuat toilet training di malam hari menjadi lebih mudah dan nyaman bagi si kecil.
2. Batasi Asupan Cairan di Malam Hari
Mengatur asupan cairan anak khususnya di malam hari juga tidak kalah penting. Untuk mengurangi risiko mengompol di malam hari, pertimbangkan untuk membatasi minuman, terutama setelah jam makan malam.
Dengan aturan ini, kita dapat memastikan kandung kemih anak tidak terlalu penuh di malam hari, sehingga risiko mengompol juga akan berkurang.
3. Jadikan Bagian dari Bedtime Routines
Salah satu cara yang bisa Parents coba adalah menjadikan pipis sebelum tidur bagian dari bedtime routines. Ajak anak menggunakan pispot atau toilet setiap sebelum tidur agar kandung kemih mereka dalam keadaan kosong sebelum mereka tidur.
Begitu pula ketika mereka sudah bangun di malam hari, hal pertama yang bisa dilakukan adalah mengajak si kecil untuk pipis terlebih dahulu.
4. Tempatkan Pispot di Dekat Tempat Tidur
Banyak anak yang menolak untuk pipis di malam hari karena perjalanan menuju kamar mandi cukup berat baginya dalam keadaan mengantuk. Untuk mengantisipasinya, Parents dapat meletakkan pispot atau toilet kecil di tempat yang mudah dijangkau dari tempat tidur anak sehingga dapat digunakan dengan mudah di malam hari.
5. Antisipasi Kejadian yang Tidak Diinginkan
Faktanya, anak yang sudah lulus toilet training pun bisa saja sesekali mengompol. Oleh karena itu, sebaiknya Parents mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
Sebagai contoh, persiapkan cover anti air di bawah sprei tempat tidur anak agar mudah dibersihkan jika mengompol. Ada baiknya juga untuk menyimpan satu set tempat tidur dan piyama tambahan di dekat tempat tidur untuk berjaga-jaga. Dengan cara ini, jika si kecil mengompol di malam hari, Parents sudah siap untuk menanganinya dengan cepat dan tenang.
6. Pujian dan Hadiah
Ada baiknya untuk memberikan pujian dan penghargaan kepada si kecil saat mereka berhasil tidak mengompol atau menggunakan toilet di malam hari. Parents bahkan dapat menghadiahi mereka dengan sesuatu yang istimewa, seperti pakaian dalam yang menampilkan karakter favorit mereka, untuk membuat mereka tetap termotivasi dan bersemangat dalam menjalani prosesnya.
7. Jangan Memaksa Anak
Meskipun wajar jika orang tua ingin memastikan segala sesuatunya berjalan lancar, penting untuk diingat bahwa tonggak perkembangan ini akan terjadi pada waktunya sendiri.
Memaksa anak menjalani toilet training saat ia belum siap dapat menyebabkan stres dan kecemasan, sehingga membuat prosesnya menjadi lebih menantang baik bagi anak maupun orang tua.
Bersikaplah sabar, pengertian, dan suportif untuk membantu si kecil. Setiap anak itu unik, dan mereka pada akhirnya akan menguasai toilet training di malam hari jika mereka sudah siap.
***
Toilet training di malam hari sangat erat kaitannya dengan tahap perkembangan anak. Sama seperti setiap anak yang memiliki waktunya masing-masing untuk berbagai pencapaian, kesiapan untuk toilet training di malam hari bervariasi dari satu anak ke anak lainnya.
Meskipun tips-tips di atas dapat dipraktekkan untuk membantu kelancaran toilet training di malam hari, semuanya tetap bergantung pada kesiapan fisik dan mental si kecil, ya!
Sumber:
NCT - Potty Training at Night
https://www.nct.org.uk/baby-toddler/potty-training/potty-training-night
The Bump - Tips for Nighttime Potty Training
https://www.thebump.com/a/nighttime-potty-training-tips
