Skip to content
regresi tidur dan toilet training

Regresi Tidur dan Toilet Training, Bisa Terjadi Bersamaan!

Memulai toilet training adalah sebuah langkah besar bagi balita, dan Parents perlu tahu hal ini bisa terjadi bersamaan dengan regresi tidur.

Banyak balita yang mengalami sleep regression bertepatan dengan waktu mereka pertama kali memulai toilet training.

Sleep regression memang bersifat sementara dan pola tidur si kecil akan kembali seperti semula, tetapi ada beberapa cara yang efektif untuk menangani gangguan tidur yang terjadi. Kira-kira apa saja, ya? 

Kapan Waktu yang Tepat untuk Toilet Training?

Memutuskan kapan memulai toilet training sebenarnya tergantung pada kesiapan anak, bukan pada usia tertentu. American Academy of Pediatrics mencatat bahwa waktu yang tepat untuk memulai toilet training biasanya berkisar antara 18 bulan hingga 2,5 tahun. 

Toilet training bukan hanya soal kesiapan fisik, tetapi juga mental dan psikologis anak. Berikut adalah beberapa tanda si kecil siap untuk memulai toilet training:

  • Popoknya kering dalam waktu yang lebih lama, termasuk saat bangun dari tidur siang atau tidur malam 
  • Menunjukkan minat pada kloset dan kamar mandi 
  • Bisa memberitahu ketika mereka buang air kecil atau besar 
  • Meminta ganti popok bersih saat popoknya basah atau kotor

Regresi Tidur dan Toilet Training

Saat anak fokus untuk menguasai satu tahapan, seperti toilet training, perhatiannya pada hal lain, contohnya tidur, mungkin akan sedikit terdampak. Oleh karena itu, wajar jika pola tidur mereka sedikit terganggu selama fase ini. 

Balita sering kali mengalami sleep regression saat memulai toilet training karena kombinasi perubahan fisik dan perkembangan yang dialaminya. Toilet training adalah milestone penting yang melibatkan pembelajaran keterampilan baru dan memperoleh lebih banyak kemandirian.  Biasanya, toilet training di siang hari dan toilet training di malam hari dilakukan dalam waktu yang terpisah.

Pada fase ini, balita menjadi lebih sadar akan fungsi tubuhnya, sehingga menyebabkan peningkatan kesadaran akan kebutuhan untuk buang air kecil. Sensasi baru ini dapat mengganggu pola tidur mereka sehingga menyebabkan mereka lebih sering terbangun di malam hari. 

Selain itu, proses toilet training dapat membawa perubahan emosional, seperti kegembiraan, kecemasan, atau bahkan rasa pencapaian. Emosi tersebut dapat mempengaruhi kemampuan balita untuk tenang dan tidur nyenyak. Gangguan dalam rutinitas, ditambah dengan penyesuaian terhadap ekspektasi dan pengalaman baru, dapat menyebabkan regresi tidur. 

Tak perlu kuatir karena setelah mereka sudah menguasai toilet training dengan mahir, kemungkinan besar kualitas tidur akan mulai membaik lagi. 

Apa yang Harus Dilakukan Saat Balita Mengalami Regresi Tidur Selama Toilet Training?

Saat anak sulit tidur saat toilet training, hal tersebut bisa membuat orang tua merasa lelah dan frustasi. Berikut beberapa tips mengatasi gangguan tidur saat toilet training

  • Konsisten dengan Jadwal Tidur: Pertahankan jadwal tidur yang konsisten, termasuk waktu tidur siang dan waktu tidur malam. Konsistensi membantu memperkuat pola tidur yang sehat. Jadwal harian yang tepat sesuai usia anak dapat membantu ia melalui fase ini dengan lebih baik.

  • Tetap Terapkan Bedtime Routines: Pastikan rutinitas waktu tidur tetap konsisten dan menenangkan untuk si kecil. Di fase ini Parents juga bisa membiasakan si kecil untuk buang air kecil terlebih dahulu sebelum tidur. Rutinitas yang dapat diprediksi ini dapat memberi sinyal kepada tubuh anak bahwa sudah waktunya tidur dan masuk ke mode rileks.
     
  • Pastikan Sesi Pipis di Malam Hari Tidak Terlalu Menstimulasi: Agar si kecil mudah tidur kembali setelah ke toilet pada malam hari, sebaiknya jaga suasana tetap tenang, dengan cahaya yang remang-remang. Hindari menggunakan mainan di kamar mandi, agar dapat fokus tujuan untuk buang air dan kembali tidur. 

  • Batasi Minuman Sebelum Tidur: Agar anak tidak mengompol di malam hari atau tidak perlu terbangun untuk pipis, sebaiknya hindari asupan cairan sekitar 1,5 hingga 2 jam sebelum tidur. Untuk memastikan anak tetap mendapatkan cukup asupan cairan, penuhi kebutuhannya di siang hari. 

  • Bersiap-Siap untuk 'Kecelakaan': Meskipun kita berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari si kecil mengompol, hal tersebut wajar terjadi saat si kecil sedang menjalani toilet training. Untuk bersiap menghadapi insiden ini, gunakan pelindung kasur tahan air dan siapkan piyama cadangan serta perlengkapan tidur agar dapat diganti dengan cepat. 

  • Sabar dan Empati: Untuk membantu si kecil melewati langkah besar dalam kehidupannya ini, usahakan untuk tetap sabar dan terus berikan support kepada si kecil. 

 

*** 

Sleep regression atau regresi tidur selama toilet training sangat wajar terjadi, dan tenang saja karena ini hanyalah fase sementara. Saat anak belajar dan menyesuaikan diri dengan keterampilan baru ini, pola tidurnya mungkin sedikit terganggu. Tetap bersabar, jaga konsistensi, dan berikan dukungan untuknya. Setelah ini berlalu, Parents dan si kecil akan kembali mendapatkan malam yang lebih tenang dan tidur yang lebih nyenyak! 

 

Sumber:

Confident Parenting - 6 Steps to Salvaging (& Surviving) Sleep While Potty-Training
https://www.beaconfidentparent.com/salvaging-sleep-while-potty-training

Family Seat - Sleep Regression and Toddlers: Why It Happens and What You Can Do About It
https://www.familyseat.com/sleep-regression-and-toddlers-why-it-happens-and-what-you-can-do-about-it

Hi, I’m Elvina!

Founder of @happylittlesleeper & a proud mama

If you're dreaming of a good night's sleep…
trust me, I understand your struggle intimately. I've been in those sleep-deprived shoes, functioning on auto-pilot, feeling like a walking zombie in what should be a magical time of motherhood. But… I also know there's light at the end of this exhausting tunnel...

GET TO KNOW ME