Dalam memastikan kebutuhan tidur si kecil terpenuhi, Parents perlu tahu tanda-tanda tidur yang kurang berkualitas pada bayi.
Memastikan bayi tidur cukup, nyenyak, dan berkualitas sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Orang tua dapat mengidentifikasi isyarat atau tanda-tanda yang menunjukkan bahwa bayi mungkin tidak mendapatkan tidur yang cukup berkualitas.
Dengan memperhatikan tanda-tanda ini, Parents dapat segera mengambil tindakan untuk memperbaiki lingkungan tidur mereka, menyesuaikan rutinitas tidurnya, dan memberikan kenyamanan dan dukungan yang diperlukan untuk membantu si kecil mencapai kualitas tidur yang lebih baik.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tidur Bayi
Beberapa faktor dapat mempengaruhi pola tidur bayi dan memengaruhi kualitas tidurnya secara keseluruhan. Faktor-faktor ini meliputi:
-
Umur: Bayi baru lahir memiliki pola tidur yang tidak teratur dan siklus tidur yang lebih pendek, yang akan matang dan semakin teratur seiring bertambahnya usia.
-
Lingkungan Tidur: Lingkungan tidur yang tidak nyaman, seperti kebisingan yang berlebihan, cahaya terang, atau suhu ruangan yang tidak konsisten, dapat mengganggu tidur bayi.
-
Asosiasi Tidur: Bayi dapat mengembangkan asosiasi tidur yaitu mengandalkan objek atau tindakan tertentu untuk tertidur, sehingga sulit bagi mereka untuk menenangkan diri saat terbangun di malam hari.
-
Tidur Siang Tidak Teratur: Tidur siang yang tidak cukup atau tidak konsisten dapat menyebabkan kelelahan dan kesulitan tidur di malam hari.
- Waktu Menidurkan Bayi: Membiarkan anak terlalu lelah (overtired) atau kurang lelah (undertired) juga dapat mengganggu kualitas tidurnya.
Tanda Tidur Bayi Kurang Berkualitas
Mengenali tanda-tanda bahwa si kecil membutuhkan tidur yang lebih baik sangat penting untuk mengatasi masalah tidur mereka. Beberapa tanda umum diantaranya adalah:
1. Bangun Terlalu Pagi (Early Waking)
Idealnya, bayi memulai harinya di pagi hari sekitar 12 jam setelah waktu tidur malam mereka. Jika bayi bangun terlalu pagi atau mengalami early waking, bisa jadi ia tidak tidur dengan berkualitas di malam hari.
2. Kesulitan Tertidur atau Terlalu Cepat Tertidur
Baik bayi maupun orang dewasa membutuhkan waktu untuk rileks sebelum benar-benar tertidur. Jika bayi membutuhkan waktu lebih dari 30 menit untuk dapat tertidur, atau langsung tertidur begitu kepalanya menyentuh kasur, itu adalah indikasi bahwa ia kemungkinan besar kelelahan (overtired) atau kurang tidur.
3. Sering Bangun Malam (Night Waking)
Apabila bayi sering terbangun di malam hari dan bukan dikarenakan lapar atau ketidaknyamanan (kepanasan atau kedinginan, popok kotor, dll.) bisa jadi ia butuh tidur yang lebih berkualitas.
4. Memerlukan Bantuan untuk Tertidur
Jika bayi berusia di bawah 4 bulan, membutuhkan bantuan untuk dapat tertidur sangat umum dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, seiring dengan pertumbuhannya seharusnya si kecil dapat mengembangkan kemampuan untuk menenangkan diri sendiri dan tidak lagi membutuhkan bantuan untuk tidur.
Bantuan untuk tidur seperti hanya mau tidur jika disusui/digendong ini dapat mengganggu kualitas tidur karena mereka jadi tidak paham caranya tidur secara mandiri jika terbangun di malam hari.
5. Rewel dan Mudah Menangis
Ketika bayi tidak mendapatkan tidur nyenyak yang cukup, mereka mungkin menjadi terlalu lelah dan menyebabkan peningkatan kerewelan dan lekas marah. Jika si kecil sering menangis dalam waktu lama, terutama pada malam hari, hal tersebut bisa jadi tanda bahwa mereka membutuhkan kualitas tidur yang lebih baik.
6. Tidur Siang yang Singkat (Short Naps)
Tidur siang yang singkat atau sebentar-sebentar dapat menandakan bahwa bayi tidak cukup istirahat.
Ketika bayi menjadi terlalu lelah (overtired) karena mereka tidak mendapatkan tidur yang mereka butuhkan, tubuh mereka memproduksi hormon stres kortisol dalam jumlah yang meningkat. Lonjakan kortisol ini dapat mengganggu pola tidur mereka, menyebabkan kegelisahan dan kesulitan untuk tidur siang.
Kelebihan kortisol mengganggu siklus tidur-bangun alami, sehingga menyulitkan bayi untuk mencapai tidur nyenyak dan dalam (deep sleep). Akibatnya, bayi mungkin jadi lebih sering terbangun atau tidur siang mereka hanya berlangsung sebentar.
**
Mengenali tanda-tanda bahwa bayi membutuhkan kualitas tidur yang lebih baik sangat penting untuk kesejahteraan dan perkembangannya secara keseluruhan. Orang tua dan pengasuh perlu cepat tanggap akan tanda-tanda ini mengambil langkah untuk meningkatkan kualitas tidur si kecil.
Bagaimana caranya? Dengan menetapkan rutinitas waktu tidur yang konsisten, menciptakan lingkungan tidur yang menenangkan, membantu bayi menguasai kemampuan menenangkan diri, memastikan tidur siang yang cukup, dan mengatasi rasa lapar, maka kita dapat membantu bayi mencapai tidur yang lebih baik dan berkualitas.
Apakah sekarang Parents sedang struggle untuk memperbaiki pola tidur si kecil? Jangan khawatir karena kita bisa belajar sama-sama di Infant Sleep Learning Course dari Happy Little Sleeper. Dengan modul video yang mudah dipahami dan diikuti, aku akan membimbing Parents dan si kecil untuk menerapkan jadwal tidur yang konsisten serta mengembangkan kemampuan untuk tidur mandiri, dengan goals mendapatkan tidur malam selama 10-12 jam setiap harinya.
Yuk, amati sekarang juga dan waspada dengan tanda-tanda tidur bayi kurang berkualitas di atas ya.
Sumber:
5 Signs Your Child Needs Better Sleep
https://www.babysleepdr.com/blog/5-Signs-Your-Child-Needs-Better-Sleep
National Library of Medicine - Factors Affecting the Quality of Sleep in Children
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33572155/#
Parenting Science - Baby sleep deprivation: How to tell if your baby isn’t sleeping enough
https://parentingscience.com/baby-sleep-deprivation/