Skip to content
sleep training dan attachment

Sleep Training dan Attachment Style

Meskipun menjanjikan pola tidur yang lebih baik untuk orang tua dan anak, beberapa orang mungkin khawatir sleep training dapat berdampak buruk pada hubungan ikatan (bonding) antara orang tua dan anak dan menyebabkan anxious attachment. Benarkah seperti itu?

Sleep training dapat membantu bayi belajar tertidur dan tetap tertidur sepanjang malam tanpa bantuan dari pihak lain seperti orang tua atau pengasuh. Tujuan dari sleep training adalah membangun kebiasaan tidur yang sehat yang mendukung tidur nyenyak untuk anak dan mengurangi stres yang terkait dengan tidur anak untuk orang tua.

Namun, sleep training tetap harus dilakukan dengan metode yang tepat agar hasilnya juga efektif. Nah, Parents bisa langsung berkonsultasi dengan ahlinya hanya di One-on-One Coaching Program dari Happy Little Sleeper. Program ini dapat membantu Parents memperbaiki pola tidur anak dan dukung ia mengembangkan kemandirian tidur dengan personalized sleep plan dan live chat support.

Yuk, kita pelajari benarkah sleep training dapat berdampak pada kesehatan emosional anak.

Sleep Training dan Dampaknya pada Bonding Orang Tua-Anak

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak jarang ada kekhawatiran akan sleep training 'merusak' bonding antara orang tua dan anak, menyebabkan dampak negatif untuk kesehatan mental anak. 

Akan tetapi, Parents tidak perlu khawatir. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Pediatrics tahun 2022 menyatakan bahwa tidak ada korelasi antara sleep training dan hasil negatif seperti depresi, stress, atau rusaknya ikatan antara orang tua-anak. 

Dapat disimpulkan bahwa sleep training mengganggu ikatan orang tua-anak tidak terbukti secara ilmiah. 

Penting untuk dipahami bahwa metode sleep training dapat diterapkan dengan berbagai cara. Pendekatan atau metode yang lembut dengan responsivitas yang konsisten justru dapat memperkuat ikatan orang tua-anak selama proses sleep training berlangsung.

Sleep Training dan Anxious Attachment, Benarkah Berkaitan?

Anxious attachment atau keterikatan cemas dapat terjadi ketika seorang anak menganggap orang tua yang mengasuhnya tidak konsisten, tidak responsif, atau tidak tersedia secara emosional sehingga membuat anak merasa cemas dan tidak aman.

Banyak pendapat bahwa membiarkan bayi menangis, seperti metode cry it out untuk sleep training dapat menyebabkan anxious attachment karena kebutuhan anak tidak segera terpenuhi.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Pediatrics mengamati anak-anak yang sudah sleep training sejak bayi lima tahun kemudian untuk melihat apakah ada yang berbeda dengan mereka yang tidak mendapatkan sleep training secara khusus.

Hasilnya, anak-anak yang sudah melakukan sleep training sebelumnya justru lebih cenderung memiliki tidak masalah emosional, masalah tidur, atau masalah keterikatan dibandingkan anak-anak yang tidak sleep training saat masih bayi. Sangat penting untuk mempertimbangkan bahwa sleep training tidak berarti mengabaikan kebutuhan emosional anak.

Sleep training yang efektif bila dikombinasikan dengan pengasuhan yang responsif selama jam bangun, justru dapat berkontribusi membangun secure attachment. Secure attachment merupakan kondisi hubungan emosional orang-tua anak yang ideal dimana anak merasa aman dalam hubungan tersebut. Kuncinya adalah mencapai keseimbangan antara mendukung kebiasaan tidur yang sehat dan memberikan dukungan emosional untuk si kecil.

Kapan Bisa Melakukan Sleep Training Secara Efektif? 

Waktu kapan memulai sleep training sebenarnya tergantung pada tahap perkembangan dan kesiapan masing-masing anak.

Sebagian besar ahli menyarankan untuk memulai sleep training antara usia 4 hingga 6 bulan karena bayi telah mengembangkan siklus tidur-bangun yang teratur dan tidak lagi membutuhkan menyusu di malam hari. 

Bayi diharapkan dapat nyaman tertidur sendiri di usia ini sebelum fase kecemasan akan perpisahan (separation anxiety) yang biasanya dimulai sekitar usia 8 bulan. Juga disarankan untuk tidak memulai sleep training untuk bayi yang memiliki masalah dengan pertumbuhan, nutrisi atau masalah kesehatan kronis lainnya.

Setiap anak itu unik, dan orang tua harus mempertimbangkan temperamen anak mereka, kesehatan, dan faktor perkembangan lainnya sebelum memulai prosesnya. 

 

*** 

Penelitian saat ini menunjukkan bahwa sleep training tidak berdampak negatif pada kesejahteraan emosional anak. Efektivitas sleep training sangat tergantung pada pendekatan yang diambil dan respon dan dukungan emosional yang diberikan oleh orang tua untuk anak. Orang tua dapat memastikan kebutuhan emosional anak terpenuhi sambil mendukung pola dan kebiasaan tidur yang lebih baik untuk seluruh keluarga.

Kesimpulannya, sleep training tidak akan berpengaruh pada bonding orang tua-anak atau attachment meskipun ia tampak terus menangis dan tertekan selama prosesnya. Jadi, jangan ragu untuk menerapkan sleep training demi kebiasaan tidur yang baik untuk si kecil!
 

Sumber: 

Very Well Family - Study Shows Sleep Training Won't Break Bond With Baby
https://www.verywellfamily.com/sleep-training-doesnt-ruin-your-baby-bond-6832212

The Journal of Pediatrics - Implementation of Behavioral Interventions for Infant Sleep Problems in Real-World Settings
https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0022347622010009

American Academy of Pediatrics Publications - Five-Year Follow-up of Harms and Benefits of Behavioral Infant Sleep Intervention: Randomized Trial
http://pediatrics.aappublications.org/content/130/4/643.long

Hi, I’m Elvina!

Founder of @happylittlesleeper & a proud mama

If you're dreaming of a good night's sleep…
trust me, I understand your struggle intimately. I've been in those sleep-deprived shoes, functioning on auto-pilot, feeling like a walking zombie in what should be a magical time of motherhood. But… I also know there's light at the end of this exhausting tunnel...

GET TO KNOW ME