Skip to content
regresi tidur atau kebiasaan

Membedakan Regresi Tidur atau Kebiasaan Tidur Baru

Saat pola tidur bayi berubah, Parents mungkin bertanya-tanya apakah ia mengalami regresi tidur, atau mungkin mengembangkan kebiasaan tidur baru yang kurang baik?

Jika si kecil terbangun hingga 7 atau 8 kali dalam semalam, tentu hal ini dapat berdampak negatif pada tidur semua orang, termasuk Parents. Apabila hal tersebut terjadi karena sleep regression, maka Parents tak perlu kuatir karena hal tersebut normal terjadi. Namun bagaimana jika ia malah terus-terusan terbangun di malam hari dan menjadi kebiasaan? 

Bagaimana kita membedakan antara regresi tidur atau kebiasaan yang mereka kembangkan? Cari tahu lebih lanjut dalam artikel ini.

Cara Membedakan Regresi Tidur atau Kebiasaan Tidur Baru Bayi

Regresi tidur adalah saat pola tidur bayi berubah, misalnya mereka jadi sering terbangun di malam hari, dan sulit untuk kembali tidur. 

Sleep regression pertama yang dialami bayi terjadi sekitar usia empat bulan. Setelah regresi ini, pola tidur bayi akan berubah dan tidak pernah sama lagi. Memasuki sekitar usia delapan bulan, akan terjadi regresi lain. Tetapi, biasanya pola tidur bayi akan kembali seperti semula setelah sekitar 3-6 minggu.

Regression juga bisa terjadi di usia 12, 18, dan 24 bulan. 

Selain regresi yang dapat diprediksi seiring usia bayi, perubahan lain dalam tidur bayi kemungkinan besar bukan regresi tetapi bisa jadi merupakan sebuah fase tertentu atau kebiasaan buruk yang mereka kembangkan.

Kebiasaan tidur mudah untuk muncul, tetapi sulit untuk dihilangkan. Kebiasaan ini juga bisa terjadi sebagai akibat dari regresi. Untuk membedakan keduanya, Parents perlu mengamati pola tidur si kecil selama kurang lebih 2 hingga 3 minggu.

Jika si kecil tiba-tiba mengalami perubahan tidur, seperti sulit tertidur atau sering terbangun di malam hari, cobalah tunggu 2-3 minggu untuk melihat apakah ada sesuatu yang muncul seperti gigi baru atau keterampilan baru si kecil. 

Setelah 2-3 minggu berlalu namun si kecil masih tetap sulit tidur atau mudah terbangun, bisa dikatakan ia mengalami kebiasaan yang menimbulkan masalah tidur. Apabila ini terjadi, segera lakukan intervensi.

Bayi Bangun di Malam Hari, Karena Lapar atau Sudah Kebiasaan?

Ketika bayi terbangun di tengah malam dan mulai menangis, sulit untuk menentukan apakah itu karena mereka lapar atau hanya ingin ditemani ibunya. Faktanya, sebagian besar bayi dengan keterampilan tidur mandiri cenderung menghentikan makan malamnya sendiri secara alami saat mereka siap karena mereka tidak mengasosiasikan susu sebagai cara untuk kembali tidur.

Bayi akan terbiasa dengan apa yang diperkenalkan kepada mereka. Jika bayi Parents tidak pernah bisa tertidur tanpa disusui, diayun, atau digendong sebelumnya, kemungkinan besar mereka akan terus membutuhkan asosiasi tidur untuk kembali tidur ketika mereka bangun di malam hari di antara siklus tidur.

Menawarkan susu ketika mereka tidak membutuhkannya, menggoyang mereka kembali untuk tidur, memberi mereka empeng mungkin berhasil untuk membantu bayi kembali tidur untuk sementara. Tetapi mereka akan mengembangkan kebiasaan untuk membutuhkan hal-hal tersebut untuk dapat tidur kembali.

Kesalahpahaman menanggapi isyarat dan kebutuhan bayi adalah hal biasa, dan menanggapi setiap ia terbangun di malam hari dengan sesuatu yang tidak dibutuhkan bayi (menyusui, menggendong, atau memperkenalkan asosiasi tidur lainnya) dapat memperkuat kebiasaan bangun malam tersebut.

Faktanya, tertidur saat lapar itu sulit, berapapun usianya. Otak mengenali rasa lapar sebagai prioritas dan akan tetap waspada sampai kebutuhan tersebut terpenuhi, atau sampai tubuh cukup lelah sehingga kebutuhan untuk tidur menggantikan kebutuhan untuk makan.

Jadi, jika bayi benar-benar lapar mereka biasanya tidak akan kembali tidur dengan mudah sampai diberi susu. Jika mereka tertidur setelah 5 atau 10 menit menangis, maka itu adalah tanda bahwa mereka sebenarnya tidak lapar tetapi hanya terbangun saja.

Ada lebih banyak alasan untuk bangun dari sekadar rasa lapar atau kebiasaan, seperti popok kotor, sakit, tidak nyaman karena terlalu panas atau dingin, dan lain sebagainya. Jadi, ketika bayi bangun di tengah malam, periksa apakah semuanya baik-baik saja terlebih dahulu.

Jika Parents merasa semua kebutuhan bayi telah terpenuhi tapi mereka masih sering terbangun di malam hari, saat itulah Parents bisa yakin bahwa mereka bangun karena kebiasaan.

Apa yang Harus Dilakukan Saat Bayi Mengembangkan Kebiasaan Tidur Baru?

Apa yang dapat Parents lakukan untuk membantu mengembalikan tidur si kecil ke jalur yang benar dan Anda berdua dapat tidur nyenyak lagi? Kuncinya adalah konsistensi. Parents dapat mencoba langkah-langkah ini dengan konsisten

1. Perhatikan Wake Windows Bayi 

Wake windows adalah istilah untuk menyebut jumlah waktu maksimum yang dapat ditolerir bayi untuk terjaga di antara tidur siang (atau sebelum tidur). Wake windows ini didasarkan pada usia dan kebutuhan perkembangan bayi dan akan berubah selama beberapa tahun pertama. 

Dengan memperhatikan wake windows bayi, maka Parents dapat menghindari bayi terlalu lelah dan memahami isyarat bayi seperti lapar atau mengantuk dengan lebih baik.

2. Tidur Siang yang Cukup

Jika si kecil terlalu lelah, mungkin sulit untuknya tertidur di malam hari. Oleh karena itu, usahakan ia mendapatkan cukup tidur siang.

Lakukan apa yang harus Parents lakukan untuk membuat bayi tidur siang dengan nyenyak, seperti memastikan tidur siang bayi di kamar yang gelap, sunyi, sejuk, dan tenang. Ini akan membantu untuk tidur malam bayi yang lebih baik.

3. Waktu Tidur Lebih Awal

Sering terbangun di malam hari seringkali dikaitkan dengan terlalu lelah sebelum tidur atau mungkin tidak cukup tidur di siang hari.

Selain memastikan bayi cukup tidur siang, Parents juga bisa mencoba mengajak bayi tidur lebih awal hingga ia bisa kembali ke jadwal tidurnya semula.

4. Konsisten Jalani Rutinitas/Ritual Sebelum Tidur

Pertahankan rutinitas waktu tidur yang konsisten. Penelitian membuktikan rutinitas tidur yang terdiri dari serangkaian kegiatan menenangkan sebelum tidur yang dilakukan dalam jam yang sama setiap hari secara konsisten dapat membantu bayi tidur lebih lama dan lebih baik.

 

***
Memang agak sulit membedakan antara regresi tidur yang berkepanjangan atau ada kebiasaan tidur baru yang terbentuk. Yang perlu Parents lakukan adalah konsisten dan tetap fokus menerapkan kebiasaan tidur yang baik. Bekali juga diri Parents dengan ilmu seputar tidur bayi yang lengkap hanya di Infant Sleep Learning Course dari Happy Little Sleeper. Semangat, ya!
 

Sumber:
Cleveland Clinic - What Are Baby Wake Windows? And How Long Should They Be?
https://health.clevelandclinic.org/wake-windows-by-age

What to Expect - What Is Sleep Regression?
https://www.whattoexpect.com/first-year/sleep/sleep-regression/

Hi, I’m Elvina!

Founder of @happylittlesleeper & a proud mama

If you're dreaming of a good night's sleep…
trust me, I understand your struggle intimately. I've been in those sleep-deprived shoes, functioning on auto-pilot, feeling like a walking zombie in what should be a magical time of motherhood. But… I also know there's light at the end of this exhausting tunnel...

GET TO KNOW ME