Memasuki usianya yang pertama, si kecil yang biasanya dengan mudah tidur nyenyak mungkin akan mengalami gelisah atau terbangun di malam hari. Ini artinya, si kecil mengalami regresi tidur 12 bulan.
Pada usia 1 tahun, perubahan pola tidur yang tidak terduga dapat terjadi. Meski tidak terjadi pada setiap anak, regresi tidur usia 12 bulan sangat normal terjadi.
Penyebab Regresi Tidur 12 Bulan
1. Penyesuaian Pola Tidur Baru
Anak usia 1 hingga 2 tahun idealnya mendapatkan total waktu tidur 11 hingga 14 jam setiap hari, termasuk tidur siang. Di usia 1 tahun, beberapa bayi secara alami beralih dari tidur siang 2x menjadi 1x. Hal ini disebut dengan nap transition atau transisi tidur siang. Sayangnya, tidak semua anak siap mengalami perubahan pola tidur ini sehingga gangguan tidur mungkin saja muncul.
2. Keterampilan Motorik Baru
Regresi tidur 12 bulan sering kali dikaitkan dengan keterampilan baru si kecil. Mereka akan mempelajari banyak kemampuan baru misalnya belajar berjalan, atau melangkah dengan berpegangan.
Di usia ini, mereka sudah lebih aktif dan menjadi lebih vokal. Dengan banyak kemampuan baru untuk dipelajari, otak mereka terus aktif bekerja untuk beradaptasi sehingga sering terbangun di malam hari.
3. Menyampaikan Protes
Memasuki usia balita, si kecil akan menjadi lebih terlibat secara emosional, berkomunikasi lebih baik, dan menunjukkan peningkatan keterampilan kognitif.
Semua perkembangan ini dapat mempengaruhi aktivitas siang hari dan tidur malam mereka. Terkadang, saat si kecil sedang mengembangkan kemandiriannya, mereka mungkin menolak rutinitas tidurnya dan menolak untuk ditidurkan.
4. Separation Anxiety
Saat si kecil semakin terhubung secara emosional dengan Parents, ketakutan akan perpisahan atau separation anxiety terutama sebelum tidur, dapat menyebabkan gangguan tidur. Ia mungkin lebih sering terbangun di malam hari karena takut berada jauh dari Parents.
5. Ketakutan di Malam Hari
Jika balita mengalami regresi tidur pada usia 12 bulan, hal ini mungkin disebabkan oleh ketakutan di malam hari atau mimpi buruk yang dipicu oleh imajinasi mereka yang semakin meningkat. Pikiran mereka kini lebih kreatif, sehingga mimpi dan kenyataan dapat bercampur aduk dan menyebabkan gangguan pada tidur mereka.
Tanda-tanda Regresi Tidur 12 Bulan
Tanda-tanda bahwa si kecil mungkin mengalami regresi tidur 12 bulan diantaranya adalah:
- Peningkatan frekuensi terbangun di malam hari
- Kesulitan tertidur
- Resistensi terhadap rutinitas sebelum tidur
- Rewel saat menyusui di malam hari
- Perubahan pola tidur siang
- Kegelisahan di malam hari
- Tidak mau ditinggalkan sendirian
- Ketakutan malam hari atau mimpi buruk yang meningkat
- Gangguan keseluruhan pada pola tidur yang sudah mapan sebelumnya
Tips Mengelola Regresi Tidur 12 Bulan
Jika anak mengalami regresi tidur pada usia 12 bulan, jangan khawatir. Fase ini hanya berlangsung sementara, yaitu sekitar beberapa hari hingga beberapa minggu lamanya.
Durasi pasti dari regresi tidur dapat bervariasi untuk setiap anak berdasarkan faktor-faktor seperti alasan di balik regresi, kebiasaan tidur anak, dan perkembangan mereka secara keseluruhan.
Meskipun tidak dapat dicegah, fokus pada kebiasaan tidur yang positif dapat membantu si kecil dan Parents melewati regresi tidur dengan lebih mudah. Cobalah beberapa tips berikut ini:
-
Bedtime routines yang konsisten: Ritual sebelum tidur yang konsisten membantu anak-anak tidur lebih nyenyak, bahkan selama regresi tidur. Pastikan anak punya waktu untuk bersantai, merasa nyaman, dan mengucapkan selamat malam sebelum tidur.
-
Pertahankan jadwal tidur yang stabil: Jadwal tidur siang dan malam yang konsisten membantu si kecil menyesuaikan diri dan siap untuk tidur malam yang nyenyak.
-
Hilangkan gangguan: Hindari distraksi seperti suara keras, cahaya terang, dan rangsangan ekstra sebelum tidur untuk membantu anak tidur lebih nyenyak di malam hari. Ciptakan lingkungan tidur yang menenangkan, misalnya dengan memutar Dream Whisper Home Calming White Noise & Baby Shusher dari Happy Little Sleeper yang sudah terbukti secara ilmiah dapat membuat bayi lebih mudah tertidur.
-
Aktif di siang hari: Pastikan si kecil aktif di siang hari melatih kemampuan barunya, dan terpapar sinar matahari alami untuk mendukung tidur yang lebih mudah dan nyenyak.
-
Berikan perhatian ekstra: Cegah tantrum karena regresi tidur dengan menghabiskan waktu berdua yang berkualitas, memberikan perhatian, ciuman, dan pelukan ekstra untuknya.
- Mengelola Separation Anxiety: Membuat ritual selamat tidur setiap malam, mempraktikkan perpisahan singkat di siang hari, dan mengawasi anak dari jarak jauh setelah mereka tertidur dapat meredakan kecemasan akan perpisahan pada balita.
***
Regresi tidur di usia 12 bulan adalah bagian normal dari pertumbuhan anak, dan dukungan dari orang tua dapat membuat perjalanan mereka melewatinya menjadi lebih lancar. Dengan memberikan kenyamanan, mempertahankan kebiasaan tidur yang positif, dan beradaptasi dengan perubahan kebutuhan mereka, Parents dapat membantu si kecil untuk tidur lebih baik dalam fase ini.
Sumber:
Sleep Foundation - 12 Month Infant Sleep Regression
https://www.sleepfoundation.org/baby-sleep/12-month-sleep-regression
What to Expect - 12 Month Sleep Regression: Signs, Causes, and Tips
https://www.whattoexpect.com/first-year/sleep/12-month-sleep-regression/