Skip to content
night terror pada balita

Bukan Mimpi Buruk, Kenali Apa Itu Night Terror pada Balita!

Apa itu night terror? Ketika balita sering terbangun di malam hari dan berteriak-teriak seperti ketakutan, banyak orang tua yang salah mengira anaknya mengalami mimpi buruk. Padahal, bisa jadi ia sedang mengalami salah satu gangguan tidur yang disebut dengan night terror.

Gangguan tidur dapat berdampak signifikan pada kualitas tidur anak. Night terror yang intens dapat mengganggu pola tidur anak, sehingga sulit bagi mereka untuk mencapai tidur yang memulihkan. Akibatnya, kualitas tidur anak secara keseluruhan dapat terpengaruh, dan menyebabkan kantuk di siang hari hingga potensi masalah perilaku. 

Parents bisa mengenali lebih dekat apa itu night terror dan cara mengatasinya dalam artikel berikut ini, ya!

Apa itu Night Terror dan Gejalanya?

Night terror adalah ketika anak berteriak, mengalami ketakutan yang intens, dan menjadi agresif di tengah tidurnya. Teror malam mempengaruhi hampir 40% anak-anak dan sebagian kecil orang dewasa. Namun, sebagian besar anak sembuh sendiri ketika menginjak masa remaja.

Night terror termasuk dalam kategori parasomnia yaitu kejadian gerakan tidak sadar yang terjadi ketika sedang tidur. Biasanya, anak yang mengalami hal ini juga mengalami parasomnia lainnya seperti berjalan sambil tidur.

Fenomena ini menyebabkan anak terbangun secara tiba-tiba selama fase tidur non-rapid eye movement (NREM) membuat anak dalam keadaan setengah sadar dan mengalami ketakutan serta kebingungan.

Teror malam umumnya terjadi selama tahap tidur N3 yaitu tahap tidur terdalam (deepest sleep) dalam tidur NREM. Teror malam ini umumnya terjadi pada sepertiga pertama hingga paruh pertama malam, dan jarang terjadi saat tidur siang. Durasi night terror dapat bervariasi, berlangsung dari 20, 45 hingga 90 menit. Ciri-ciri yang perlu diwaspadai adalah:

  • Mulai dengan jeritan atau teriakan yang mengindikasikan ketakutan 
  • Duduk di tempat tidur dan tampak ketakutan 
  • Menatap dengan mata terbelalak 
  • Berkeringat, bernapas dengan berat, memiliki denyut nadi yang cepat, wajah memerah dan pupil melebar 
  • Menendang dan memukul 
  • Bangun dari tempat tidur dan berlarian di sekitar rumah atau bersikap agresif jika ditahan 
  • Sulit dibangunkan, dan bingung jika dibangunkan 
  • Tidak memiliki atau hanya sedikit ingatan tentang kejadian malam hari di keesokan paginya

Penyebab Night Terror

Penyebab pasti dari teror malam pada balita dan anak kecil hingga kini masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor dinilai dapat menyebabkan terjadinya teror malam seperti:

  • Genetika 
  • Kurang tidur dan kelelahan ekstrim 
  • Stres emosional atau kecemasan 
  • Jadwal/rutinitas tidur yang mengalami perubahan 
  • Penyakit terutama demam 
  • Stimulasi berlebihan sebelum tidur 
  • Paparan terhadap rangsangan yang menakutkan 
  • Konsumsi berlebihan makanan manis atau berkafein mendekati waktu tidur 
  • Obat-obatan 
  • Gangguan tidur lainnya (misalnya sleep apnea

Apakah Night Terror Sama dengan Mimpi Buruk?

Night terror berbeda dengan mimpi buruk. Anak yang mengalami mimpi buruk umumnya dapat terbangun sepenuhnya di malam hari dan mengingat detailnya di pagi hari, berbeda dengan teror malam dimana anak dalam keadaan tidak sadar dan tidak bisa mengingat apa yang terjadi.

Mimpi buruk biasanya dipicu oleh pengalaman buruk atau film yang menyeramkan, namun pemicu teror malam biasanya lebih sulit diketahui. Selain itu, mimpi buruk terjadi selama fase tidur REM.

Berbahayakah Night Terror?

Meskipun gejala dari night terror dapat mengkhawatirkan bagi orang tua untuk disaksikan, fenomena umumnya dianggap tidak berbahaya dan tidak menimbulkan bahaya fisik atau psikologis pada anak.

Anak tidak sepenuhnya terjaga selama kondisi tersebut dan tidak mungkin untuk mengingat kejadian tersebut, sehingga tidak akan meninggalkan rasa takut atau trauma yang terkait. Teror malam dianggap sebagai bagian dari proses perkembangan normal dan sering berkurang seiring bertambahnya usia.

Namun, penting untuk memastikan lingkungan tidur yang aman bagi anak untuk mencegah cedera selama night terror berlangsung. Singkirkan semua potensi bahaya dari area tidur dan pastikan jendela dan pintu terkunci dengan aman.

Apa yang Harus Orang Tua Lakukan Saat Night Terror Terjadi?

Ketika seorang anak mengalami teror malam, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil orang tua untuk menangani situasi tersebut: 

1. Tetap Tenang

Meskipun menyaksikan teror malam bisa mengkhawatirkan, penting bagi orang tua untuk tetap tenang dan tidak panik selama episode tersebut. Ingatlah bahwa anak belum sepenuhnya bangun dan tidak sadar akan sekitarnya. 

2. Hibur Anak

Temui anak secepat mungkin kemudian yakinkan mereka bahwa Parents ada di sana dan tidak akan membiarkan apa pun menyakiti mereka. Meskipun anak mungkin tidak sepenuhnya merespons, kata-kata yang menenangkan dapat membantu menciptakan rasa aman selama night terror berlangsung. 

3. Hindari Pengekangan Fisik

Sebaiknya jangan menahan anak secara fisik selama teror malam, karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan stress.

4. Tunggu Hingga Reda

Sebagian besar teror malam hanya berlangsung beberapa menit. Setelah mereda, anak kemungkinan besar akan kembali tertidur lelap. 

5. Terapkan Ritual Tidur

Ritual waktu tidur yang konsisten dan menenangkan dapat membantu mengurangi frekuensi night terror karena anak dalam keadaan rileks dan tenang saat tidur. Parents bisa memandikan si kecil, membacakan buku untuknya, memeluknya, lalu memasangkan sleep sack dan memutar white noise di kamar. White noise juga bisa membantu meminimalisir gangguan tidur karena dapat memblokir suara berisik yang tiba-tiba. Pilih mesin white noise yang berkualitas tinggi seperti Dream Whisper Home Calming White Noise & Baby Shusher by Happy Little Sleeper.

6. Atasi Pemicu yang Mendasari

Jika faktor-faktor tertentu, seperti stimulasi berlebihan atau jadwal tidur yang tidak teratur, tampaknya memicu teror malam, cobalah untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah ini untuk meminimalkan episode mendatang.

Biarkan si kecil menyalakan lampu malam di kamarnya jika itu membuat mereka merasa lebih baik. Lalu periksa apakah ada sesuatu yang menakuti anak seperti bayangan.

7. Berkonsultasi dengan Dokter

Meskipun teror malam umumnya tidak berbahaya, jika terus berlanjut dan berdampak signifikan pada tidur anak atau menimbulkan kekhawatiran, berkonsultasi dengan dokter anak atau spesialis tidur dapat membantu. 

 

*** 

Night terror adalah gangguan tidur yang umum dan biasanya tidak berbahaya pada bayi dan balita.

Meskipun menyaksikan anak mengalami night terror bisa membuat orang tua stres, penting untuk diingat bahwa episode ini adalah bagian alami dari perkembangan mereka dan kemungkinan besar akan berkurang seiring waktu. Jadi apakah si kecil pernah mengalami night terror?
 

Sumber:

Mayo Clinic - Sleep terrors (night terrors) - Symptoms and Causes
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sleep-terrors/symptoms-causes/syc-20353524

Very Well Mind - "I Wake Up Screaming:" What To Know About Night Terrors
https://www.verywellmind.com/i-wake-up-screaming-what-to-know-about-night-terrors-5218842

MedlinePlus - Night Terrors in Children
https://medlineplus.gov/ency/article/000809.htm

Healthy Children by AAP - Nightmares, Night Terrors & Sleepwalking in Children
https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/preschool/Pages/Nightmares-and-Night-Terrors.aspx

Hi, I’m Elvina!

Founder of @happylittlesleeper & a proud mama

If you're dreaming of a good night's sleep…
trust me, I understand your struggle intimately. I've been in those sleep-deprived shoes, functioning on auto-pilot, feeling like a walking zombie in what should be a magical time of motherhood. But… I also know there's light at the end of this exhausting tunnel...

GET TO KNOW ME