Pernahkah Parents mendengar mitos vaksin dapat menyebabkan autis pada anak? Banyak orang tua percaya vaksin khususnya vaksin MMR dapat menyebabkan autis sehingga memutuskan untuk tidak memberikan vaksin atau imunisasi pada anaknya.
Vaksin memang memiliki sedikit efek samping seperti demam atau ruam, tetapi manfaatnya sendiri jauh lebih besar. Yuk kita pelajari, apakah benar vaksin dapat menyebabkan autis?
Mitos Vaksin Sebabkan Autis
Gangguan spektrum autisme (ASD) adalah kecacatan perkembangan yang dapat menyebabkan masalah sosial, komunikasi, dan perilaku yang signifikan.
Beberapa orang tua khawatir bahwa ASD mungkin terkait dengan vaksin yang diterima anak-anak, tetapi penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara vaksin dan autisme.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Central Disease Control and Prevention (CDC) dan diterbitkan pada tahun 2013 membuktikan bahwa vaksin tidak menyebabkan ASD. Studi ini berfokus pada jumlah antigen yang diberikan selama dua tahun pertama kehidupan anak. Antigen adalah zat dalam vaksin yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh dapat menghasilkan antibodi penangkal penyakit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah total antigen dari vaksin yang diterima sama antara anak autis dengan yang tidak autis.
Benarkah Vaksin MMR Menyebabkan Autis?
Kontroversi vaksin MMR dimulai dari sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 1998 yang menyatakan bahwa vaksin MMR (measles-mumps-rubella) dapat menyebabkan autisme.
Pada tahun 2010, General Medical Council Amerika Serikat menyatakan bahwa penelitian tersebut merupakan penipuan dan pemalsuan yang disengaja. Dokter yang menulisnya kehilangan lisensi medisnya, dan jurnal medis yang menerbitkannya menarik kembali penelitian tersebut.
Sejak itu, sudah banyak dilakukan penelitian ilmiah dan semuanya menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara vaksin atau salah satu bahannya dan autisme.
Apa Sebenarnya Penyebab Autis?
Penyebab autisme hingga kini masih belum diketahui secara pasti. Tetapi ada beberapa faktor risiko yang dinilai berpengaruh seperti genetika, perbedaan anatomi otak, dan zat beracun di lingkungan ibu hamil.
Penelitian menyebutkan bahwa autisme cenderung diturunkan dalam keluarga. Perubahan gen tertentu meningkatkan risiko seorang anak untuk mengembangkan autisme. Jika orang tua membawa satu atau lebih dari perubahan gen ini, mereka dapat diturunkan ke anak (bahkan jika orang tua tidak memiliki autisme). Perubahan genetik juga bisa muncul secara spontan pada embrio awal atau sperma dan/atau sel telur yang bergabung untuk menciptakan embrio.
Namun perubahan gen ini tidak menyebabkan autisme, tetapi hanya meningkatkan risiko gangguan tersebut.
Para peneliti pun menemukan bahwa paparan polusi udara di awal kehidupan dapat menjadi faktor risiko autisme. Anak-anak dari ibu yang terpapar polusi terkait lalu lintas selama trimester ketiga kehamilan dua kali lebih mungkin mengembangkan ASD.
Apakah Ada Bahan Vaksin yang Berbahaya Bagi Kesehatan?
Salah satu bahan vaksin adalah thimerosal. Thimerosal adalah pengawet berbasis merkuri yang digunakan untuk mencegah kuman (seperti bakteri dan jamur), agar tidak mengkontaminasi botol vaksin multidosis. Pada dosis tinggi, thimerosal dianggap berbahaya bagi otak dan ginjal.
Banyak pula orang tua yang khawatir kandungan thimerosal dalam vaksin dapat berbahaya bagi kesehatan anak.
Namun berbagai penelitian menunjukkan bahwa kandungan thimerosal pada vaksin hanya berjumlah kecil dan tidak berbahaya. Untuk mengatasi keraguan dari para orang tua, thimerosal telah dihilangkan atau dikurangi di semua vaksin anak-anak antara tahun 1999 dan 2001.
***
Vaksin adalah cara paling efektif untuk mencegah penyakit menular. Dari produksinya, semua vaksin telah menjalani pengujian keamanan yang ketat sebelum diedarkan dan terus dipantau untuk efek sampingnya.
Vaksin juga tidak akan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Aman bahkan ketika seorang anak diberikan beberapa vaksin sekaligus dalam satu kali suntikan. Vaksin juga terbukti tidak menyebabkan alergi atau kondisi lainnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mitos vaksin sebabkan autis tidak benar adanya. Mari lindungi anak kita dengan melengkapi vaksinasinya.
Sumber:
WebMD - Are Vaccinations Linked To Autism? The Latest Science Explained
https://www.webmd.com/brain/autism/do-vaccines-cause-autism
Nemours Kids Health - Is There a Connection Between Vaccines and Autism?
https://kidshealth.org/en/parents/autism-studies.html
CDC - Autism and Vaccines
https://www.cdc.gov/vaccinesafety/concerns/autism.html
Autism Speaks - What Causes Autism?
https://www.autismspeaks.org/what-causes-autism