Salah satu fenomena yang cukup umum terjadi adalah bayi tidur sambil digendong atau babywearing to sleep. Sebenarnya amankah jika bayi tidur sambil digendong?
Bayi memiliki kebutuhan bawaan untuk berada dekat dengan sang ibu agar dapat merasa aman dan nyaman. Koneksi ini juga sangat penting untuk perkembangan emosional dan fisik mereka. Babywearing atau menggendong bayi dengan kain/sling/carrier adalah cara yang baik untuk memenuhi kebutuhan akan kedekatan ini karena memungkinkan bayi untuk dipeluk dengan erat di tubuh ibu mereka.
Goyangan lembut dan kehangatan yang dirasakan oleh bayi saat praktek babywearing atau menggendong dapat meniru lingkungan di dalam rahim, sehingga memberikan pengalaman yang menenangkan bagi si kecil.
Mengapa Bayi Lebih Mudah Tidur Jika Digendong?
Banyak orang tua bertanya-tanya apakah babywearing dapat berdampak pada pola tidur bayi mereka.
Tidur di gendongan secara biologis normal untuk bayi. Mengapa? Karena bayi cenderung merasa aman dan terlindungi dengan kehangatan dan aroma dari tubuh ibu mereka. Perasaan aman dan nyaman ini dapat membuat mereka rileks, dan tidur lebih mudah serta nyenyak.
Bayi juga akan menemukan kenyamanan dalam gerakan ritmis saat digendong. Hal ini dipicu oleh transport response yaitu insting bayi dimana gerakan lembut ini memicu calming reflex dan meningkatkan kenyamanan.
Penelitian yang mengamati bayi baru lahir menunjukkan bahwa kontak dekat dengan ibu akan membantu bayi tidur lebih tenang dan lebih lama. Mereka dapat mendengar detak jantung ibu, merasakan gerakan dari ibu dan tahu bahwa ibunya berada di dekat mereka sehingga tidak akan merasakan stres.
Apakah Aman Jika Bayi Tidur Sambil Digendong?
Akan tetapi, apakah tidur dalam gendongan ini aman untuk dilakukan? Faktanya, bayi diharapkan untuk selalu tidur di atas kasur atau permukaan yang kokoh dan rata demi alasan keamanan.
Menurut American Academy of Pediatrics ( AAP), jika bayi tertidur di car seat, stroller, ayunan, atau gendongan bayi, maka Parents harus memindahkannya ke permukaan tidur yang kokoh dalam posisi telentang sesegera mungkin. Ada beberapa risiko yang mengintai jika bayi tidur di dalam gendongan seperti:
Risiko Tercekik dan SIDS
Seperti dikutip dari Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat (CPSC), pakar keselamatan anak menyarankan bahwa penggunaan gendongan bayi untuk bayi di bawah usia empat bulan, bayi prematur, bayi dengan berat lahir rendah, dan bayi yang menderita pilek dan masalah pernapasan perlu lebih berhati-hati.
Waspada karena wajah bayi dapat masuk seluruhnya ke dalam kantong gendongan, termasuk hidung dan mulut, dan/atau ditekan ke tubuh orang dewasa sehingga menghalangi pernapasannya. Kematian akibat jalan napas yang tertutup ini dapat terjadi dalam beberapa menit saja.
Beberapa jenis gendongan juga cenderung menahan bayi dalam posisi meringkuk yaitu dagu menempel dada, yang dapat mengganggu pernapasan. Ketika bayi dalam posisi dagu ke dada, ia akan menjadi sulit bernapas.
Namun, jika gendongan bayi digunakan dengan benar dan semua pedoman keselamatan diikuti, risiko SIDS dapat dikurangi secara signifikan. Pastikan Parents dapat melihat wajah atau mata bayi di gendongan dan bayi dapat melihat Parents. Selain itu, wajah bayi harus berada pada atau di atas pinggiran gendongan atau kain agar wajahnya terlihat.
Dapat Menyebabkan Asosiasi Tidur Negatif
Babywearing memang dapat menenangkan bayi, sehingga kerap menjadi metode utama untuk menidurkan bayi. Tapi Parents perlu mengetahui kebiasaan menggendong bayi hingga tidur juga dapat menyebabkan perkembangan asosiasi tidur yang negatif.
Asosiasi tidur negatif mengacu pada pola atau kebiasaan yang diasosiasikan bayi dengan tertidur dan mungkin menjadi ketergantungan untuk melakukannya. Jika bayi terbiasa digendong atau diayun untuk tidur melalui babywearing, mereka mungkin akan kesulitan untuk tertidur sendiri saat tidak digendong.
Akibatnya, bayi perlu terus-menerus digendong untuk tidur. Hal ini dapat menumbuhkan kebiasaan yang kurang baik dan berpengaruh pada kualitas istirahat orang tua. Untuk menghindari asosiasi tidur yang negatif, ada baiknya memperkenalkan berbagai rutinitas tidur lain seperti memakai sleep sack atau memutar white noise.
Letakkan bayi di tempat tidurnya saat masih terjaga tetapi sudah mengantuk. Ini akan membantu bayi belajar menenangkan diri dan mengembangkan kebiasaan tidur yang sehat, mendukung pola tidur yang lebih mandiri dalam jangka panjang.
***
Babywearing dapat berdampak positif pada bayi, memberi mereka kenyamanan dan keamanan. Namun, penting untuk memperhatikan reaksi bayi saat menggendongnya.
Selain itu, tidak dianggap aman untuk tidur di dalam gendongan karena resiko SIDS. Disarankan untuk menidurkan bayi di permukaan yang kokoh di punggungnya sesegera mungkin. Keputusan apakah tetap menggendong bayi yang sedang tidur agar tidurnya lebih nyenyak atau memindahkan bayi ke tempat tidur agar lebih aman berada di tangan orang tua, dan sebaiknya melibatkan pertimbangan yang cermat baik kelebihan maupun kekurangannya.
Ada banyak cara lain untuk membantu mengembangkan kemandirian tidur bayi cari tahu lebih banyak lagi di Infant Sleep Learning Course dari Happy Little Sleeper. Dengan modul video yang mudah dipahami, yuk bantu si kecil untuk mengembangkan self-soothing skill-nya dengan lebih baik!
Apakah bayi Parents juga tidur sambil digendong? Saat bayi sudah lebih besar dan menjadi lebih aktif, mereka perlu diberikan kesempatan untuk bergerak bebas dan bereksplorasi untuk mendukung perkembangan fisik mereka. Semoga bermanfaat!
Sumber:
United States Consumer Product Safety Commision - CPSC Educates New Parents on Safe Babywearing; Infant suffocation deaths in slings prompt renewed effort to warn moms and dads
https://www.cpsc.gov/Newsroom/News-Releases/2011/CPSC-Educates-New-Parents-on-Safe-BabywearingInfant-suffocation-deaths-in-slings-prompt-renewed-effort-to-warn-moms-and-dads
Healthy Children by AAP - How to Keep Your Sleeping Baby Safe: AAP Policy Explained
https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/sleep/Pages/a-parents-guide-to-safe-sleep.aspx
Does infant carrying promote attachment? An experimental study of the effects of increased physical contact on the development of attachment
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/2245751/
