Bayi memang menggemaskan, apalagi ketika mereka sedang tertawa atau mengoceh. Namun, jangan kaget jika bayi menunjukkan perilaku yang mungkin tidak diinginkan seperti suka menggigit!
Meskipun perilaku ini mungkin meresahkan orang tua, penting untuk dipahami bahwa menggigit adalah fase yang relatif umum terjadi dalam perkembangan anak dan seringkali merupakan perilaku sementara.
Memahami bahwa menggigit merupakan bagian normal dari perkembangan anak dapat membantu meringankan kekhawatiran dan frustasi orang tua. Dengan menyadari bahwa bayi tidak menunjukkan perilaku ini karena niat jahat, orang tua dapat mendekati situasi tersebut dengan empati dan mengatasi serta mengarahkan perilaku menggigit anak dengan tepat.
5 Alasan Mengapa Bayi Suka Menggigit
Menggigit sangat umum terjadi pada usia dini antara 6 bulan hingga 2 tahun. Pada umumnya, saat kemampuan bahasa anak membaik, menggigit cenderung berkurang. Perilaku menggigit bayi dapat terjadi karena berbagai alasan dan pada berbagai tahap pertumbuhan anak seperti:
1. Tumbuh Gigi (Teething)
Tumbuh gigi adalah penyebab paling umum dari menggigit. Saat bayi mengalami ketidaknyamanan pada gusinya, mereka mungkin merasa tidak nyaman dan kesakitan. Selain itu, mereka mungkin merasa sulit untuk menyusu dengan benar karena gigi baru memotong gusi, mengakibatkan bayi menggigit puting.
Jika bayi menggigit saat menyusu, hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan pelekatan bayi sudah benar. Parents juga bisa menawarkan waslap dingin atau teether saat bayi mulai tumbuh gigi. Ini membantu bayi meredakan rasa sakit dan juga memberikan pemahaman bahwa puting bukan untuk digigit. Metode lain yang efektif untuk mengatasi gigitan adalah dengan menghentikan sesi menyusui. Lepaskan bayi dari payudara dan dengan tenang katakan jangan menggigit.
2. Pilek
Pilek atau infeksi telinga dapat menyebabkan bayi menggigit karena bayi sulit menghisap ketika hidungnya tersumbat atau telinganya sakit. Jika bayi mengalami kesulitan menyusu karena hidungnya tersumbat, Parents dapat mencoba menyedot lendir di hidung dengan aspirator atau menggunakan humidifier. Menyusui dengan posisi tegak juga dapat membantu mengatasi sakit telinga yang kerap terjadi saat bayi pilek.
3. Bereksplorasi
Menggigit juga bisa menjadi bagian normal dari perkembangan si kecil dan bagaimana ia bereksplorasi. Mulai sekitar usia 4 bulan, bayi cenderung bereksplorasi melalui mulutnya dan jika dia memiliki gigi, ia mungkin menggigit apa saja yang ia temui.
Bayi mungkin juga menggigit hanya dengan maksud main-main atau untuk melihat apakah dia bisa mendapatkan reaksi tertentu dari Parents.
4. Meminta Perhatian
Menggigit juga bisa menjadi cara bayi atau balita untuk mendapatkan perhatian. Mereka belum bisa mengungkapkan bahwa mereka membutuhkan perhatian dan seringkali menggigit untuk memberitahu Parents bahwa mereka ingin diperhatikan.
5. Frustrasi
Frustrasi, kemarahan, dan ketakutan adalah emosi yang kuat dan anak yang masih kecil belum memiliki keterampilan bahasa untuk mengkomunikasikan perasaan mereka. Bayi mungkin menggigit sebagai cara mengungkapkan perasaannya atau mengatasi rasa frustasi yang dirasakannya.
***
Mulai dari rasa tidak nyaman saat tumbuh gigi hingga eksplorasi dunia di sekitar mereka, bayi mungkin terlibat dalam aktivitas menggigit sebagai sarana komunikasi, eksplorasi sensorik, atau bahkan sebagai respons terhadap emosi tertentu.
Penting bagi orang tua untuk memahami bahwa fase ini bersifat sementara. Konsistensi, batasan yang jelas, dan pendekatan yang positif memainkan peran penting dalam membimbing bayi mengembangkan perilaku yang lebih baik.
Apakah bayi Parents juga suka menggigit? Semoga dapat tercerahkan dengan penyebabnya berikut ini, ya.
Sumber:
The Pump Station Nurtury - Biting and Teething - Pump Station & Nurtury
https://www.pumpstation.com/blogs/articles/biting-and-teething
Nemours Kids Health - Biting (for Parents)
https://kidshealth.org/en/parents/stop-biting.html
What to Expect - How to Stop Baby Biting
https://www.whattoexpect.com/first-year/week-46/biting.aspx