Attachment adalah hubungan emosional yang tumbuh antara seorang anak dan pengasuh utama mereka, biasanya orang tua mereka. Menarik untuk diketahui bahwa attachment ternyata dapat mempengaruhi kualitas tidur anak.
Attachment merupakan fondasi dari rasa aman, kepercayaan, dan kesehatan emosional anak. Ikatan ini akan semakin kuat ketika sang pengasuh menanggapi kebutuhan anak dengan cara yang dapat diandalkan. Anak yang terikat dengan pengasuhnya akan membuatnya merasa aman untuk menjelajahi lingkungannya dengan lebih percaya diri, karena mengetahui bahwa mereka memiliki orang yang bisa diandalkan.
Attachment Antara Anak dan Orang Tua
Keterikatan antara bayi dan orang tuanya adalah proses yang dimulai sejak lahir. Bayi secara biologis cenderung mencari kedekatan dengan pengasuh mereka sebagai cara bertahan hidup dan mencari kenyamanan.
Attachment sendiri berfungsi sebagai dasar bagi rasa percaya anak, pengaturan emosi, dan interaksi sosial sepanjang hidup anak. Ada 4 jenis attachment yaitu:
- Secure Attachment: dapat membentuk hubungan yang aman dan penuh kasih sayang
- Anxious Attachment: merasa tidak tenang dan haus validasi
- Avoidant Attachment: memiliki kesulitan untuk dekat dengan orang lain
- Disorganized Attachment: takut akan penolakan dan kesulitan mengontrol emosi
Ketika orang tua secara konsisten menanggapi kebutuhan bayi dengan perhatian dan kasih sayang, terbentuklah secure attachment dimana bayi merasa kebutuhannya akan kenyamanan terpenuhi dengan baik dan ia pun akan menjadi lebih percaya diri dan mandiri.
Bagaimana Attachment Mempengaruhi Kualitas Tidur?
Sleep behaviour atau perilaku tidur anak ternyata juga berkaitan dengan attachment mereka. Kualitas ikatan antara orang tua dan anak dapat berdampak signifikan pada perilaku tidur anak. Secure attachment akan menumbuhkan rasa keamanan emosional, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada pengalaman tidur yang lebih positif.
Anak-anak yang orang tuanya mendefinisikan hubungan mereka sebagai hubungan yang aman memiliki lebih sedikit gangguan tidur di malam hari dan melaporkan kualitas tidur yang lebih baik.
Menurut penelitian, ibu dari bayi dengan secure attachment memiliki interaksi malam hari yang umumnya lebih konsisten, sensitif, dan responsif dibandingkan dengan bayi dengan jenis attachment lainnya.
Ketika orang tua dapat tersedia secara emosional pada waktu tidurnya, anak-anak merasakan rasa aman tepat sebelum mereka tertidur. Ketika anak-anak merasa lebih aman saat mulai tertidur, mereka lebih mampu menenangkan diri dan tertidur kembali karena rasa aman telah terbentuk dan bertahan sepanjang malam.
Anak-anak yang attachment style-nya dikategorikan sebagai tidak aman (tidak secure), cenderung menjadi lebih takut saat bangun tidur dan tidak merasa cukup aman untuk menenangkan diri sendiri sendiri. Ketika terbangun, mereka mungkin mulai menangis meminta orang lain datang untuk ‘menyelamatkan’ mereka.
Hal ini menyebabkan kualitas tidur yang buruk karena anak terjaga untuk waktu yang lebih lama dan mengandalkan orang lain untuk membantunya tertidur kembali daripada mengembangkan self-soothing skill sendiri.
Tips Membina Secure Attachment dengan Bayi
Menanggapi tangisan bayi adalah cara mendasar untuk membangun secure attachment sejak dini.
Ketika bayi baru lahir menangis, itu adalah cara mereka mengkomunikasikan kebutuhan mereka. Mereka memberitahu apakah mereka lapar, tidak nyaman, lelah, atau perlu mengganti popok. Segera mengatasi tangisan mereka akan menyampaikan kepada bayi bahwa kebutuhan mereka diakui dan dipenuhi, sehingga menciptakan rasa aman dan percaya.
Berikut adalah beberapa tips untuk menanggapi tangisan bayi secara efektif:
1. Berikan Perhatian
Perhatikan baik-baik isyarat dan tangisan bayi. Pastikan kebutuhan dasar bayi seperti menyusu, mengganti popok, dan memastikan lingkungan tidur yang nyaman sudah terpenuhi.
2. Menanggapi Segera
Bayi baru lahir akan berkembang dengan lebih baik ketika kebutuhan mereka terpenuhi dengan cepat. Menanggapi tangisannya dengan segera tidak hanya membantu menenangkan bayi tetapi juga memperkuat anggapan bahwa pengasuh mereka adalah sumber kenyamanan yang dapat diandalkan.
Namun, jika anak sudah lebih besar dan menangis di waktu malam, cara merespon tangisan bayi berbeda. Sebaiknya biarkan ia belajar menenangkan dirinya sendiri untuk mendukung kemandirian tidur.
3. Tawarkan Kenyamanan
Kontak kulit-ke-kulit (skin to-skin contact) dan suara orang tua yang menenangkan dapat memberikan banyak kenyamanan bagi bayi.
4. Konsisten
Konsistensi dalam cara menanggapi tangisan bayi akan memupuk rasa prediktabilitas dan aman untuk bayi, sehingga memperkuat attachment mereka dengan orang tua atau pengasuhnya.
***
Singkatnya, attachment yang kuat antara orang tua dan anak tidak hanya membentuk emosi tetapi juga mempengaruhi kualitas tidur. Ketika anak memiliki secure attachment yang berdasarkan kepercayaan, mereka cenderung tidur dengan lebih baik. Selain itu, Parents juga perlu menerapkan kebiasaan tidur yang baik sejak dini, ya. Pelajari apa saja yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas tidur bayi dan mengatur pola tidur si kecil lewat Infant Sleep Learning Course dari Happpy Little Sleeper sekarang!
Sumber:
HeadFirst Counseling - Attachment and Children's Sleep Behaviors - Are They Connected?
https://www.headfirstdallas.com/post/attachment-and-childrens-sleep-behaviors
Verywell Mind- Attachment Theory: Bowlby and Ainsworth's Theory Explained
https://www.verywellmind.com/what-is-attachment-theory-2795337
Attachment and sleep: a study of night waking in 12-month-old infants
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/11319732/
Nighttime maternal responsiveness and infant attachment at one year
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3422632/
