Sedang mencari tips sleep training yang efektif?
Salah satu tantangan terbesar bagi orang tua baru adalah di waktu tidur anak. Bayi sulit ditidurkan, mudah terbangun di malam hari, semuanya dapat berdampak pada kualitas tidur orang tua sendiri.
American Academy of Sleep Medicine merekomendasikan agar bayi baru lahir tidur 16 hingga 18 jam setiap 24 jam sehari dan bayi berusia antara 4 dan 11 bulan harus tidur 12 hingga 16 jam per hari.
Bayi yang tidak cukup tidur menurut penelitian akan memiliki rentang perhatian yang lebih pendek, sehingga mereka tidak bisa belajar dengan baik di kemudian hari. Mereka juga melepaskan lebih banyak hormon stres kortisol, yang menyebabkan mereka sering terbangun di malam hari dan tidur siang yang terhambat.
American Academy of Pediatrics (AAP) menemukan bahwa seringnya bayi terbangun di malam hari dapat berpengaruh pada tingkat depresi pasca persalinan ibu, obesitas, dan masalah perilaku.
Parents bisa melakukan intervensi dan melakukan sleep training untuk memperbaiki pola tidur anak, yang nantinya juga akan berpengaruh pada pola dan kualitas tidur orang tua.
Ingatlah bahwa good parenting starts with good rest!
Mungkin banyak orang yang mengira sleep training adalah latihan yang kaku dan ketat untuk bayi agar ia bisa tidur teratur. Banyak juga yang merasa kasihan karena bayinya menangis terus saat dicoba membenarkan pola tidurnya sehingga enggan melakukan sleep training.
Faktanya ini adalah anggapan yang salah. Dengan pendekatan yang tepat dan mungkin panduan dari professional, Parents dapat mengubah tidur si kecil menjadi lebih baik. Malam lebih tenang, dan pagi pun lebih menyegarkan.
Apa saja yang bisa Parents lakukan agar sleep training berjalan dengan baik? Yuk simak beberapa tips berikut ini.
Tips Sukses Sleep Training
1. Mencatat Pola Tidur Anak
Sebelum memulai sleep training, ada baiknya untuk mencatat waktu kapan saja anak tidur siang dan malam setiap harinya atau baby sleep log. Kemudian gunakan data dari sleep log tersebut untuk mengetahui waktu tidur yang ideal bagi mereka.
3. Mulai di Waktu yang Tepat
Sebenarnya tidak ada waktu yang tepat untuk memulai sleep training, tetapi hindari menjadwalkannya di sekitar peristiwa besar dalam kehidupan bayi (misalnya pindah rumah, pengasuh baru, tumbuh gigi, dan lain sebagainya).
Untuk orang tua yang bekerja, sleep training dapat dimulai pada hari Jumat untuk memanfaatkan waktu weekend. Parents juga bisa mengambil cuti agar bisa fokus pada sleep training dan tidak kekurangan tidur di hari kerja.
4. Buat Ritual Tidur
Setiap malam, lakukan ritual sebelum tidur atau bedtime routines yang akan menenangkan bayi dan mempersiapkan tubuhnya untuk tidur secara alami.
Mengikuti rutinitas yang konsisten membuat bayi tahu sudah waktunya tidur, dan juga mengembangkan ritme sirkadian mereka dengan lebih baik.
Lakukan aktivitas yang menyenangkan seperti mandi, membaca, atau menyanyikan lagu bersama. Hindari kegiatan yang terlalu menstimulasi seperti menonton televisi atau bermain dengan gadget.
5. Atur Lingkungan Tidur
Dalam sleep training, menciptakan lingkungan tidur yang tepat (sleep-friendly environment) sangat penting. Jaga agar ruangan tetap sejuk dan nyaman, sebaiknya dengan suhu antara 20 - 22 derajat celcius. Gunakan tirai blackout yang menutup masuknya cahaya dari luar ruangan dan pastikan kamar bersih dan rapi.
6. Atasi Asosiasi Tidur
Asosiasi tidur bukanlah perilaku yang buruk, tetapi dapat menjadi masalah ketika anak tidak bisa tidur tanpa asosiasi tidur.
Contoh asosiasi tidur yang negatif adalah harus digendong, dipuk-puk, atau didorong di stroller agar bisa tidur. Singkatnya, hal-hal yang harus dilakukan oleh orang tua atau pihak lain agar anak bisa tertidur.
Jika anak memiliki asosiasi tidur, setiap kali ia terbangun di malam hari maka ia membutuhkan asosiasi tidur tersebut kembali untuk dapat tidur lagi. Ajari mereka cara untuk tertidur sendiri, yaitu dengan menidurkan bayi di tempat tidurnya dalam keadaan terbangun tetapi sudah mengantuk.
7. Jangan Terlalu Cepat Merespons Tangisan Bayi
Setelah berhasil menidurkan bayi di kamarnya sendiri, jangan terlalu cepat merespon setiap tangisan darinya.
Bayi memang cenderung memiliki tahap active sleep yang lebih banyak. Di tahap ini, ia kerap bergerak atau mengeluarkan suara. Untuk membantunya mengembangkan kemandirian untuk tidur serta kemampuan self-soothing atau menenangkan diri sendiri, jangan langsung menggendong bayi tiap dia bersuara atau menggeliat.
***
Sleep training dilakukan dengan penuh kasih sayang dan pengertian pada setiap kebutuhan bayi yang memang unik. Melatih bayi untuk tidur adalah membimbing mereka untuk dapat tidur mandiri sambil tetap memberikan kenyamanan yang ia butuhkan.
Proses sleep training juga memang membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan fleksibilitas. Penting juga untuk dicatat bahwa latihan tidur bukanlah solusi untuk semua masalah yang berhubungan dengan tidur.
Jika Parents mengalami kesulitan untuk sleep training atau memperbaiki pola tidur si kecil, aku bisa membantu dengan One-on-One Coaching! Program ini akan memberikan Parents personalized sleep plan yang dibuat khusus untuk si kecil dan live support melalui chat untuk membantu Parents mencapai sleep goals yang diinginkan.
Kadang-kadang, mungkin ada faktor medis atau perkembangan tertentu yang mempengaruhi tidur bayi, dan berkonsultasi dengan dokter serta profesional dapat memberikan panduan yang tepat untuk memperbaiki pola tidur si kecil.
Itulah tips sukses sleep training yang bisa Parents coba. Selamat mencoba!
Sumber:
Parents - Sleep Training Your Baby: 7 Tips for successhttps://www.parents.com/baby/sleep/tips/ten-steps-to-sleep-training-success/
Sleep Foundation - How Much Sleep Do Babies and Kids Need?
https://www.sleepfoundation.org/children-and-sleep/how-much-sleep-do-kids-need
What to Expect - Sleep Training Your Baby - Methods, Tips and When to Try It
https://www.whattoexpect.com/first-year/sleep/sleep-training-baby/