Sama seperti orang dewasa, gangguan tidur atau sleep disorder bisa terjadi pada anak-anak. Sleep disorder dapat mengganggu kualitas dan kuantitas tidur, sehingga sebaiknya diatasi dengan bantuan profesional dari dokter spesialis anak.
Menurut situs resmi American Family Physician, 50% anak-anak diketahui mengalami masalah tidur. Tidur adalah kesempatan bagi tubuh untuk menghemat energi, memulihkan, mendorong pertumbuhan fisik, dan mendukung perkembangan mental pada anak.
Anak yang kekurangan tidur dapat mengalami banyak dampak negatif pada kualitas hidupnya. Ciri-ciri kekurangan tidur yang paling jelas adalah kurangnya kontrol emosi, masalah perilaku, dan kesulitan untuk belajar.
Berikut adalah beberapa jenis sleep disorder yang umum terjadi di masa kanak-kanak.
5 Sleep Disorder yang Umum Terjadi Pada Anak
1. Insomnia
Insomnia adalah salah satu gangguan tidur yang paling umum dan mempengaruhi 20% sampai 30% anak-anak. Gejala utamanya adalah sulit tidur, tetap tertidur, atau keduanya.
Ada tiga kategori insomnia pada anak-anak yaitu:
-
Behavioral Insomnia: Paling umum terjadi pada anak-anak hingga usia 5 tahun dan dapat dianggap sebagai gangguan tidur jika sering terjadi dan terus-menerus serta mengganggu aktivitas.
-
Conditioned Insomnia: Terjadi ketika perasaan cemas terkait dengan waktu tidur dan tidur mencegah anak untuk tertidur atau tetap tertidur.
- Gangguan Tidur Transien: Adanya gangguan sementara (sleep regression) pada rutinitas tidur normal anak seperti karena bepergian, sakit, atau peristiwa besar dalam hidupnya.
2. Apnea Tidur Obstruktif
Apnea tidur obstruktif atau obstructive sleep apnea (OSA) terjadi ketika jaringan di tenggorokan menghalangi aliran udara saat tidur. Hal ini dapat menyebabkan seringnya terjadi gangguan pernapasan sesaat yang dapat mengganggu tidur malam secara signifikan.
Pada anak-anak, penyebab umum dari OSA adalah pembesaran amandel, obesitas, dan kondisi gigi tertentu atau cacat lahir.
Menurut penelitian, obstructive sleep apnea terjadi pada 1% hingga 5% anak-anak. Mayoritas anak dengan sleep apnea juga mengalami mendengkur. Antara 10% dan 17% anak tidur dengan mendengkur dan mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda sleep apnea lainnya.
3. Parasomnia
Ada beberapa jenis parasomnia yang sering terjadi pada masa kanak-kanak, termasuk tidur sambil berjalan, mengigau, kebingungan, mimpi buruk, dan night terror. Namun, Parasomnia biasanya bersifat temporer dan hanya 4% yang bertahan hingga anak menginjak remaja.
Berjalan sambil tidur (sleepwalking) dan mengompol cenderung lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Sekitar 5% anak menunjukkan tanda-tanda sleepwalking dibandingkan dengan 1,5% orang dewasa. Berjalan dalam tidur dan mengompol cenderung hilang seiring bertambahnya usia anak.
Night terror atau ketakutan di malam hari adalah gangguan tidur yang biasanya terjadi selama tahap tidur non-rapid eye movement (NREM). Anak biasanya tidak memiliki ingatan tentang episode tersebut. Sekitar 30% anak mengalami night terror, biasanya antara usia 3 dan 7 tahun.
Mimpi buruk lebih sering terjadi selama tidur rapid eye movement (REM), dimana pada tahap tidur biasanya terjadi mimpi. Mimpi buruk sering disebabkan oleh stres atau peristiwa besar dalam hidup.
4. Sindrom Kaki Gelisah (Restless Leg Syndrome)
Sindrom kaki gelisah atau yang juga dikenal sebagai penyakit Willis-Ekbom, adalah kelainan gerakan yang dapat mengganggu tidur secara signifikan. Sindrom kaki gelisah dapat disebabkan oleh masalah medis tertentu seperti kekurangan zat besi. Tetapi dalam kasus tertentu, penyebabnya mungkin genetik.
5. Menggertakkan Gigi (Bruxism)
Menggertakkan gigi yang terjadi pada malam hari dapat mengganggu tidur anak. Bruxism juga dapat menyebabkan sejumlah gejala nyeri termasuk sakit kepala, kerusakan gigi, dan cedera pada otot rahang.
Bruxism ada anak-anak dan orang dewasa dapat disebabkan oleh banyak faktor. Namun, stres telah ditemukan terkait erat dengan bruxism. Gangguan tidur ini dapat berkurang seiring bertambahnya usia anak, tetapi kondisi ini juga dapat berulang.
***
Sangat penting untuk mengenali dan menangani sleep disorder pada anak sejak dini. Parents bisa berkonsultasi dengan dokter anak dan sleep expert untuk menangani sleep disorder yang terjadi pada anak.
Apakah si kecil juga mengalami sleep disorder dan hal tersebut mengganggu kualitas tidurnya? Coba daftar One-on-One Coaching with Lead Sleep Expert dari Happy Little Sleeper, Elvina Yahya, sekarang juga! Dapatkan personalized sleep plan dan support langsung lewat chat untuk mermbantu memperbaiki pola tidur si kecil. Dengan mengetahui apa yang harus diperhatikan, dan mengambil langkah yang tepat, kita dapat memastikan anak-anak mendapatkan tidur yang mereka butuhkan untuk tumbuh kembangnya.
Sumber:
Sleep Foundation - Sleep Disorders in Children
https://www.sleepfoundation.org/children-and-sleep/sleep-disorders-in-children#references-83576
AAFP - Common Sleep Disorders in Children
https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2014/0301/p368.html
Evaluation of suspected obstructive sleep apnea in children
https://www.uptodate.com/contents/evaluation-of-suspected-obstructive-sleep-apnea-in-children