Tahukah Parents bahwa ada hubungan erat antara regresi tidur dan perkembangan motorik anak?
Si kecil mungkin akan mengalami kesulitan tidur bersamaan dengan ia mencoba mempelajari sesuatu yang baru seperti merangkak atau berjalan. Hal ini ternyata bukan mitos belaka, tetapi telah dibuktikan oleh penelitian secara ilmiah.
Mengapa hal ini dapat terjadi? Yuk, kita pelajari.
Studi: Mengapa Anak Mengalami Regresi Tidur Saat Ada Perkembangan Motorik Baru?
Seiring bertambahnya usia bayi, pola tidur mereka akan mengalami perubahan dan rutinitas tidur mereka umumnya akan menjadi lebih teratur.
Namun ketika mereka mencapai tahap tertentu, mereka mungkin mengalami sleep regression atau regresi tidur. Seringkali regresi tidur ini disebabkan oleh perkembangannya termasuk keterampilan motorik. Saat bayi mempelajari keterampilan motorik baru seperti merangkak atau berdiri, hal ini dapat mempengaruhi pola tidurnya.
Sebuah penelitian menemukan bahwa bayi yang baru mulai merangkak seringkali lebih sulit tidur dibandingkan bayi yang belum mencapai tahap tersebut.
Penelitian lain menunjukkan bahwa semakin muda bayi yang belajar berdiri, semakin besar kemungkinan mereka mengalami masalah tidur.
Mengapa hal ini terjadi? Ternyata ada beberapa alasannya.
1. Otak Mereka Terus Aktif Saat Tidur
Saat bayi mulai mempelajari keterampilan motorik baru, seperti merangkak atau berjalan, tidurnya mungkin akan terganggu. Hal ini bisa terjadi karena tubuh dan otak mereka secara aktif mempraktikkan keterampilan ini bahkan ketika mereka sedang tidur, sehingga tanpa sengaja dapat membangunkannya.
Hal ini tidak hanya terjadi saat tidur malam, tapi juga saat tidur siang. Proses ingatan sederhana dapat terbentuk selama tidur siang singkat, sementara pembelajaran yang lebih kompleks yang terkait dengan perolehan keterampilan motorik mungkin memerlukan tidur malam yang berkualitas agar dapat diproses sepenuhnya.
2. Perubahan pada Tubuh Mereka
Saat bayi mempelajari keterampilan baru, tubuh mereka terus berubah hingga mereka dapat menguasainya. Proses yang berkelanjutan ini mungkin membuat mereka membutuhkan tidur yang lebih aktif untuk mengatasi semua perubahan tersebut. Namun, karena bayi lebih mudah terbangun saat tidur aktif dibandingkan saat tidur tenang, maka bayi pun mengalami banyak gangguan tidur dalam periode ini.
3. Mengalami Perubahan Emosional
Terkadang, ketika bayi mempelajari keterampilan baru, hal ini dapat membawa perubahan emosional yang terkait dengan kemandirian mereka yang semakin besar.
Misalnya, saat mereka mulai dapat bergerak sendiri misalnya merangkak, mereka sadar bahwa mereka dapat menjauh dari orang tuanya. Hal ini mungkin membuat mereka merasa sedikit cemas karena harus berpisah.
Begitupun orang tua dalam menanggapi bayinya yang menjadi lebih mandiri, seringkali menunjukkan emosi yang lebih kuat, baik positif maupun negatif. Menurut penelitian, reaksi emosional dari orang tua tersebut dapat mempengaruhi kemampuan bayi untuk dapat tenang dan nyaman di malam hari.
Tidur Membantu Bayi Kuasai Keterampilan Baru
Meskipun sangat wajar gangguan tidur terjadi saat bayi mencoba menguasai keterampilan baru, Parents tetap harus memastikan si kecil untuk mendapatkan cukup tidur yang dibutuhkannya.
Memastikan bayi mendapatkan tidur yang berkualitas dan sesuai usia akan membantu mereka bertumbuh baik secara fisik maupun mental seiring mereka belajar dan menyempurnakan keterampilan motoriknya.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Experimental Child Psychology meneliti dua kelompok bayi yang sedang belajar berjalan. Pada kelompok yang teratur tidur siang belajar berjalan dengan lebih cepat dan baik. Hal ini terjadi karena tidur sebenarnya membantu proses kognitif mereka belajar lebih baik bagaimana menguasai kemampuan tersebut.
Oleh karena itu, penting bagi bayi untuk memiliki pola tidur yang baik agar kebutuhan tidurnya tercukupi. Jika Parents merasa kesulitan untuk mengatur pola tidur si kecil, coba ikuti One-on-One Coaching dari Happy Little Sleeper. Dengan personalized sleep plan dan live support, capai sleep goals yang Parents inginkan untuk si kecil tercinta.
***
Jadi, jika bayi mengalami kesulitan tidur saat mempelajari keterampilan baru, jangan terlalu khawatir karena ini adalah hal yang normal. Fokus saja untuk memastikan mereka mendapatkan tidur yang mereka perlukan untuk menjadi lebih baik dalam keterampilan tersebut. Ciptakan rutinitas waktu tidur yang nyaman dan lingkungan tidur yang nyaman untuk si kecil dapat belajar dengan lebih baik.
Itulah penjelasan mengenai hubungan antara regresi tidur dan perkembangan motorik anak. Semoga dapat bermanfaat.
Sumber:
The unique contributions of day and night sleep to infant motor problem solving
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0022096522001655
A time series analysis of the relation between motor skill acquisition and sleep in infancy
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0163638321001284?via%3Dihub
SLEEP AS A MIRROR OF DEVELOPMENTAL TRANSITIONS IN INFANCY: THE CASE OF CRAWLING
https://srcd.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/mono.12145
Sleep disruption and motor development: Does pulling-to-stand impacts sleep–wake regulation?
https://psycnet.apa.org/record/2016-13228-006
Delayed benefit of naps on motor learning in preschool children
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4752887/
The role of locomotor posture and experience on handedness and footedness in infancy
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21684008/
Spontaneous arousal activity in infants during NREM and REM sleep
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2290006/
Locomotion and nightwaking
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16207226/
Early Experience and Emotional Development: The Emergence of Wariness of Heights
https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1111/j.1467-9280.1992.tb00259.x
Naps improve new walkers’ locomotor problem solving
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0022096517300279
