Jika bayi tidak bisa tidur nyenyak, sebenarnya pasti ada penyebab tertentu.
Malam-malam begadang mungkin sangat familier untuk keluarga yang memiliki bayi. Di awal-awal usia bayi, orang tua akan menghabiskan banyak waktu untuk menenangkan, menggendong, dan menidurkan bayi setiap beberapa jam sekali.
Terkadang meskipun sudah berusaha semaksimal mungkin, bayi bisa jadi tidak tidur nyenyak. Seringkali bayi tidur gelisah, sering terbangun, atau menolak untuk ditidurkan.
Orang tua perlu tahu alasan mengapa bayi tidak bisa tidur nyenyak untuk dapat menemukan solusi yang tepat, dan memastikan si kecil mendapatkan istirahat yang cukup sesuai dengan usianya.
Penyebab Bayi Tidak Tidur Nyenyak
1. Pola Tidur Alami Bayi Baru Lahir
Pada bayi newborn atau bayi baru lahir, perlu diingat bahwa pola tidur mereka masih belum dapat diprediksi. Bayi baru lahir seringkali memiliki jadwal tidur yang tidak menentu dan sering terbangun sepanjang malam. Hal ini sepenuhnya normal dan disebabkan oleh perut kecil mereka yang perlu sering diberi susu dan siklus tidur-bangun mereka yang masih berkembang.
Namun, seiring pertumbuhan bayi, Parents mungkin mulai memperhatikan pola tidurnya menjadi lebih teratur dan dapat diprediksi. Menurut penelitian, pola tidur mulai menjadi lebih teratur pada usia 5-6 bulan, durasi tidur malam menjadi lebih lama dan terjadi konsolidasi tidur Di usia tersebut, jam internal tubuh si kecil mulai matang dan memungkinkan mereka untuk tidur lebih lama di malam hari dan membangun rutinitas tidur yang lebih konsisten.
2. Lebih Banyak Berada Dalam Tahap Active Sleep
Bayi yang baru lahir menghabiskan sebagian besar waktu tidurnya dalam tahap yang disebut active sleep. Dalam tahap tidur ini, mereka banyak bergerak-gerak, mata mereka mungkin bergerak maju mundur dengan cepat, hingga merengek-rengek. Meskipun mereka tampak gelisah, hal ini sepenuhnya normal dan bayi sebenarnya sedang tidur.
3. Membutuhkan Bantuan untuk Bisa Tidur
Jika bayi sering terbangun di malam hari dan menangis, itu tandanya ia masih membutuhkan bantuan untuk dapat tertidur kembali. Bayi dapat menjadi bergantung pada tindakan tertentu, seperti diayun atau diberi susu agar bisa tidur. Saat mereka terbangun di malam hari, mereka mungkin menangis karena mencari bantuan yang sama seperti saat pertama kali tertidur.
Ketergantungan pada bantuan eksternal ini sangat umum terjadi pada bayi dan sebenarnya tidak menunjukkan adanya masalah. Hanya saja, jika kebiasaan tidur bayi yang seperti ini menyebabkan Parents jadi kurang tidur, ada baiknya untuk menerapkan sleep training agar bayi dapat mengembangkan kemampuan tidur mandiri.
4. Belum Menguasai Self-Soothing Skill
Bayi sering kali terbangun karena belum belajar menenangkan diri. Biasanya, pada usia sekitar 4 bulan, mereka mulai mencari cara untuk menenangkan dirinya dengan melakukan hal-hal seperti menghentak-hentakkan kaki atau menggosokkan tangannya. Self-soothing skill merupakan bagian dari kemampuan tidur mandiri, yang bermanfaat agar bayi bisa kembali tidur dengan mudah jika terbangun di malam hari.
5. Terlalu Banyak Tidur di Siang Hari
Terlalu banyak tidur di siang hari dapat mengganggu tidur malam si kecil. Jika mereka banyak tidur siang di siang hari, mereka mungkin tidak terlalu lelah (undertired) saat waktu tidur tiba sehingga lebih sulit tertidur dan mudah terbangun di malam hari.
6. Tidur Siang Terakhir Terlalu Dekat dengan Sore/Malam Hari
Secara alami bayi membutuhkan beberapa kali tidur siang sepanjang hari. Namun jika waktu tidur siang terakhir mereka terlalu dekat dengan waktu tidur malamnya, maka ia bisa jadi susah ditidurkan atau gelisah di malam hari. Sebaiknya hindari tidur siang terlalu larut dan ubah waktu tidur siang jadi lebih awal.
7. Regresi Tidur
Terkadang, bayi mengalami apa yang disebut regresi tidur pada usia tertentu. Saat mengalami regresi tidur, kebiasaan tidur mereka yang biasa terganggu. Sleep regression ini umumnya terjadi pada usia 4, 8, 12, dan 18 bulan.
Penyebab regresi tidur bisa bermacam-macam, namun yang paling umum adalah perkembangan atau mencapai milestone tertentu. Pada periode sleep regression ini, bayi mungkin akan lebih sulit tertidur, lebih sering terbangun di malam hari, atau tidur siang lebih singkat. Meskipun perubahan ini mungkin cukup berat bagi orang tua, sleep regression hanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya.
***
Itulah beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab bayi tidak bisa tidur nyenyak. Bayi sangat membutuhkan tidur yang cukup untuk tumbuh kembang yang optimal. Agar tidak salah langkah, ikuti Infant Sleep Learning Course dari Happy Little Sleeper. Mempelajari tentang pola tidur bayi dan membentuk kebiasaan tidur yang baik sejak dini sangat penting untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak. Semoga bermanfaat!
Sumber:
Development of infant and toddler sleep patterns: real-world data from a mobile application
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27252030/
Better Health Channel - Typical sleep behaviour (1) – newborns 0 to 3 months
https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/typical-sleep-behaviour-nb-0-3-months