Skip to content
nursing aversion

Nursing Aversion: Saat Mama Merasa Stress Karena Menyusui

Menyusui tidak selalu menjadi pengalaman yang indah dan menyenangkan. Bagi banyak ibu baru, perjalan menyusui bisa jadi penuh dengan tantangan dan emosi yang sulit. Salah satu contohnya adalah nursing aversion, yaitu sebuah fenomena yang terjadi pada sebagian ibu menyusui dimana menyusui memicu emosi negatif. 

Apa saja gejala, penyebab, dan cara mengatasinya? Mari kita pelajari bersama-sama.

Gejala Nursing Aversion

Nursing aversion dapat diamati dari beberapa gejala yang dirasakan ibu saat sedang menyusui, diantaranya adalah:

  • Perasaan marah atau kesal 
  • Sensasi tidak nyaman seperti gatal di area kulit 
  • Keinginan kuat untuk melepaskan bayi yang sedang menyusui 
  • Agitasi dan iritabilitas 
  • Kebingungan 
  • Rasa bersalah dan malu 

Dalam kebanyakan kasus, nursing aversion dimulai pada awal setiap sesi menyusui atau bahkan saat memikirkan tentang menyusui. Pola yang berulang ini dapat menambah rasa frustasi dan kesusahan yang dialami para ibu. 

Apa Penyebab Nursing Aversion?

Penyebab keengganan untuk menyusui ini masih menjadi misteri, karena alasan pasti mengapa beberapa ibu menyusui mengalami fenomena ini belum dipahami dengan jelas. Meskipun begitu, ada beberapa faktor yang mungkin berkontribusi seperti: 

1. Ketidakseimbangan Hormon

Salah satu alasan utama terjadinya nursing aversion adalah perubahan hormon. Perubahan ini terkait dengan siklus menstruasi, ovulasi, dan kehamilan.

Dalam beberapa kasus, nursing aversion hanya terjadi selama siklus menstruasi. Ini juga dapat terjadi di sekitar ovulasi, setelah menstruasi berakhir, atau kapan saja di antara keduanya.

Jika Mama mencurigai hormon mungkin menjadi penyebab nursing aversion yang sedang dialami, cobalah untuk melacak siklus menstruasi untuk melihat apakah ada polanya agar dapat membantu menangani dan memahami nursing aversion dengan lebih baik.

2. Menyusui Saat Hamil

Para ahli berpendapat bahwa ibu yang menyusui saat hamil lebih mungkin mengalami nursing aversion.

Selama kehamilan, baik tubuh maupun menyusui mengalami banyak perubahan. Hal ini dapat membuat orang tua yang sedang hamil merasa sangat lelah, sulit tidur, dan puting lebih sensitif sehingga ibu menyusui merasa tidak nyaman dan stres.

3. Tandem Nursing

Selain kehamilan, penyebab nursing aversion lain yang juga umum adalah praktek tandem nursing atau menyusui dua anak atau lebih secara bersamaan.

Baik yaitu menyusui bayi baru lahir dan kakaknya yang lebih besar secara bersamaan, menyusui anak kembar, atau menyusui dan memompa untuk banyak anak secara berbarengan, semuanya termasuk dalam tandem nursing. Biasanya ibu cenderung mengalami nursing aversion pada anak yang lebih besar. 

4. Faktor Psikologis

Ibu menyusui seringkali merasa kesulitan untuk mengurus dirinya sendiri karena tuntutan fisik selama menyusui. Mereka memiliki lebih sedikit waktu dan energi untuk perawatan diri, dan hal ini bisa menjadi lebih sulit jika tidak ada dukungan yang cukup.

Perawatan diri bukan hanya tentang relaksasi; tetapi juga mencukupi kebutuhan dasar seperti tidur, makanan bergizi, dan tetap terhidrasi. Stress juga bisa memicu timbulnya nursing aversion.

Bagaimana Cara Mengatasi Nursing Aversion?

1. Mendistraksi Pikiran

Saat mengalami nursing aversion, otak akan dibanjiri dengan berbagai pikiran dan sensasi yang negatif. Tetapi Mama bisa mengatasi ini dengan cara mengalihkan fokus pada hal yang lain, misalnya dengan cara: 

  • Menonton TV atau membaca buku sambil menyusui 
  • Memainkan game di ponsel sambil menyusui 
  • Menyusui dengan bayi di gendongan agar dapat bergerak bebas 
  • Memegang es batu atau penghangat di tangan untuk mengalihkan perhatian sensorik

2. Pastikan Mama Cukup Tidur

Tidur yang cukup sangat penting untuk mengatasi nursing aversion. Memang tidak mudah untuk cukup tidur terutama ketika memiliki bayi baru lahir, tetapi sebisa mungkin tidurlah sebanyak yang Mama bisa.

Mama dapat tidur siang sebentar jika si kecil sedang tidur, berbagi tugas dengan pasangan, atau minta bantuan anggota keluarga atau teman.

3. Perhatikan Pola Makan dan Asupan Cairan

Penting bagi para ibu untuk memperhatikan pola makan dan asupan air untuk mengatasi nursing aversion. Menyusui seringkali membuat orang tua merasa lebih lapar dibandingkan saat hamil. Oleh karena itu, penting untuk makan dan minum yang cukup untuk mendukung menyusui.

4. Perawatan Diri

Jangan lupa meluangkan waktu untuk merawat diri sendiri, terutama ketika menghadapi rasa enggan menyusui yang dipicu oleh perasaan tidak mau disentuh.

Meluangkan waktu pribadi dapat memberikan istirahat sejenak dari tuntutan kontak fisik menyusui yang terus-menerus. Baik itu istirahat sejenak untuk membaca buku, menikmati momen tenang, atau melakukan hobi, waktu istirahat ini bisa sangat bermanfaat bagi Mama dalam mengatasi nursing aversion.

5. Pertimbangkan Opsi Pemberian Susu Lainnya

Ketika keengganan untuk menyusui menjadi begitu parah sehingga mengancam kesejahteraan ibu dan anak serta menyulitkan menjaga hubungan menyusui yang sehat, Mama dapat memilih untuk mempertimbangkan kembali menyusui dan mencari opsi pemberian nutrisi lain untuk bayi.

Misalnya dengan memberikan ASI tambahan dengan ASI perah, donor ASI, atau susu formula. Namun, penting untuk mendiskusikan keputusan ini dengan konsultan laktasi atau dokter anak terlebih dahulu.

 

*** 

Jalan menjadi ibu memang berliku, dan penuh dengan tantangan termasuk nursing aversion. Penting untuk mengenali dan memahami tantangan-tantangan ini, serta memberikan dukungan dan kasih sayang. Pengalaman setiap ibu adalah unik dan berbeda-beda. Semangat ya, Ma! 

 

Sumber:

A Qualitative Study on Negative Emotions Triggered by Breastfeeding; Describing the Phenomenon of Breastfeeding/Nursing Aversion and Agitation in Breastfeeding Mothers
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5684792/

Very Well Family - What Is Nursing Aversion? And How to Overcome It
https://www.verywellfamily.com/what-is-nursing-aversion-and-how-to-overcome-it-5204885

Hi, I’m Elvina!

Founder of @happylittlesleeper & a proud mama

If you're dreaming of a good night's sleep…
trust me, I understand your struggle intimately. I've been in those sleep-deprived shoes, functioning on auto-pilot, feeling like a walking zombie in what should be a magical time of motherhood. But… I also know there's light at the end of this exhausting tunnel...

GET TO KNOW ME