Bisakah menerapkan sleep training untuk bayi kembar? Membesarkan anak kembar memang memiliki tantangannya tersendiri, dan memiliki rutinitas tidur yang dapat diprediksi dan fleksibel dapat sangat membantu.
Memastikan bayi kembar dapat tidur mandiri sangat penting, dan salah satu cara untuk melakukannya adalah melalui sleep training. Yuk, cari tahu tips-tipsnya melalui artikel berikut ini.
Bisakah Menerapkan Sleep Training untuk Bayi Kembar?
Tentu bisa! Sleep training bisa diterapkan untuk anak kembar dua, kembar tiga, bahkan kembar empat agar mereka bisa tidur nyenyak. Namun, sebelum memulai, penting untuk mengetahui kapan dan bagaimana melakukannya. Memahami waktu dan metode yang tepat membuat prosesnya lebih mudah.
Penting bagi orang tua untuk menyadari bahwa lebih dari separuh anak kembar lahir prematur. Artinya, pada tahap awal perkembangannya, bayi yang lahir prematur bisa jadi tidur lebih lama, lebih banyak light sleep atau tidur ringan, dan lebih banyak active sleep dibandingkan dengan bayi yang lahir cukup bulan.
Seiring pertumbuhan bayi prematur, pola tidur mereka perlahan akan mulai menyerupai bayi cukup bulan. Namun, perlu dicatat bahwa tidur bayi prematur cenderung lebih tidak konsisten sepanjang tahun pertama kehidupannya dibandingkan dengan bayi yang lahir cukup bulan.
Orang tua dari bayi kembar prematur harus mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memulai sleep training. Jika bayi kembar lahir sebelum 37 minggu usia kehamilan, maka sebaiknya gunakan usia yang disesuaikan yaitu mengikuti HPL mereka yang seharusnya. Untuk lebih pastinya sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak sebelum mulai sleep training.
Memulai sleep training di waktu yang tepat akan memastikan kesiapan anak secara perkembangan, sehingga prosesnya pun akan lebih lancar dan mudah.
Tips Sleep Training Bayi Kembar
Cara dan metode sleep training bayi kembar tidak jauh berbeda dengan satu orang bayi seperti biasanya. Namun ada beberapa tips tambahan yang bisa Parents praktikkan yaitu:
1. Buat Sleep Log
Membuat sleep log atau catatan tidur masing-masing anak dapat sangat membantu untuk sleep training bayi kembar. Sleep log akan membantu menunjukkan pola tidur dan kapan setiap anak siap untuk tidur. Catat kapan mereka perlu makan, durasi tidur siang, waktu bangun, dan apa yang perlu dilakukan untuk membantu mereka tidur.
Sleep log akan memperlihatkan persamaan dan perbedaan antara masing-masing bayi, dan membantu Parents menemukan cara terbaik untuk sleep training masing-masing bayi.
2. Perlakukan Setiap Bayi sebagai Individu
Meskipun kembar, keduanya adalah dua orang yang berbeda. Pahami bahwa mereka memiliki perbedaan dan kecepatan pertumbuhan masing-masing. Tidak perlu memaksakan kedua bayi mengikuti jadwal yang sama persis, tetapi buat rutinitas serupa yang fleksibel.
Sebagai contoh, misal satu bayi menunjukkan tanda-tanda mengantuk lebih awal, ia mungkin memerlukan wake windows yang lebih singkat. Jika salah satu bangun dari tidur siangnya lebih awal, maka Parents bisa membiarkan yang lain tidur lebih lama sebelum membangunkannya.
Parents juga bisa menerapkan sleep training untuk satu bayi terlebih dahulu selama 1-2 minggu pertama, baru sleep training untuk bayi yang satu lagi. Setelah keduanya sudah bisa tidur mandiri, maka akan lebih mudah untuk menidurkan keduanya di waktu yang sama setiap harinya.
3. Gunakan Tempat Tidur Bayi Terpisah
Jaga keamanan bayi kembar saat tidur dengan tidak melakukan bed sharing atau berbagi tempat tidur. American Academy of Pediatrics menyarankan setiap bayi memiliki ruang tidurnya sendiri demi keamanan. Mereka boleh berada di ruangan yang sama tetapi harus tidur di tempat tidur yang berbeda.
Letakkan tempat tidur bayi di sisi berlawanan ruangan untuk membantu mereka terbiasa dengan suara satu sama lain. Menggunakan mesin white noise di antara keduanya dapat membantu ketika salah satu bayi menangis dan menghalangi suara lain untuk keduanya. Parents bisa menggunakan Dream Whisper Home untuk satu kamar, atau Dream Whisper Travel untuk masing-masing bayi.
4. Sleep Training untuk Siang Hari Secara Terpisah
Mengajari bayi tidur saat siang hari cenderung lebih sulit karena cahaya terang dari matahari dan rendahnya produksi melatonin atau hormon tidur.
Parents dapat melakukan sleep training di malam hari untuk kedua bayi secara bersamaan, dan sleep training di siang hari secara terpisah. Parents bisa fokus pada anak yang lebih sensitif terlebih dahulu dan menidurkannya di kamar, sementara anak yang lebih mudah tidur di ruangan terpisah menggunakan portable crib.
Beberapa orang tua juga mungkin memilih untuk menidurkan bayi kembar secara terpisah sampai mereka tidak membutuhkan tidur siang lagi.
5. Mendapatkan Bantuan
Parents boleh meminta bantuan jika membutuhkannya selama sleep training. Jika menangani kedua bayi sendirian terlalu sulit, dapatkan dukungan dan bantuan dari pasangan atau keluarga.
Namun, pastikan semua orang yang membantu mengikuti rencana tidur yang sama dan mematuhi jadwal tidur yang konsisten. Konsistensi dapat membuat sleep training berjalan dengan lebih mudah. Jangan ragu untuk meminta bantuan dan berbagi tanggung jawab.
***
Sleep training bayi kembar mungkin memang lebih sulit, tetapi bukan berarti tidak mungkin dilakukan. Parents memerlukan waktu dan usaha ekstra, serta memiliki rencana yang matang dan tahu apa yang terbaik untuk setiap anak. Sedikit usaha di masa bayi ini dapat membantu mengembangkan kebiasaan tidur yang baik untuk mereka yang bermanfaat hingga dewasa kelak.
Sumber:
Sleep and Attachment in Preterm Infants
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3590002/
Developmental and therapeutic interventions in the NICU
https://cir.nii.ac.jp/crid/1130000796982723072
Developmental course of nighttime sleep-wake patterns in full-term and premature infants during the first year of life. I
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/4048734