Feeding to sleep association dapat menghambat bayi mempelajari kemampuan self-soothing skill, yang akan berpengaruh pada pola tidurnya.
Agar dapat tidur dengan nyenyak, bayi memang perlu menyusu sebelum tidur terlebih dahulu hingga kenyang agar tidak terbangun di malam hari karena lapar.
Tetapi sebaiknya Parents menghindari kebiasaan menyusui bayi hingga tertidur, ya. Menyusu idealnya bukan aktivitas terakhir yang dilakukan bayi sebelum tidur. Pemberian susu bisa dijadikan sebagai bagian dari bedtime routines.
Pada Usia Berapa Bayi Harus Berhenti Menyusu Sebelum Tidur?
Waktu pemberian makan sebelum tidur sebaiknya disesuaikan dengan usia bayi. Sebagai contoh, bayi baru lahir butuh menyusu sebelum tidur karena perutnya kecil dan ia mudah lapar.
Setelah bayi berusia sekitar 4 bulan, ia sudah mulai mengembangkan self-soothing skill. Dengan kemampuan ini, bayi sudah bisa tidak bergantung lagi pada menyusu untuk kenyamanan agar bisa tidur. Saat inilah waktu yang tepat untuk memindahkan waktu menyusu ke awal bedtime routines.
Pastikan menyusu dan tidur tidak terjadi terlalu berdekatan. Parents bisa mencoba untuk melakukan setidaknya satu aktivitas lain di antara keduanya. Beri jeda sekitar 20 hingga 30 menit antara waktu menyusui dan waktu menidurkan si kecil di tempat tidurnya.
Mengapa Bayi Sebaiknya Tidak Menyusu Hingga Tertidur?
Dengan melakukan kegiatan menyusu di awal bedtime routines, disusul dengan aktivitas menenangkan lainnya, ini akan membantu mencegah bayi mengasosiasikan menyusu dengan tertidur atau feeding to sleep association, sehingga mendorong mereka untuk mengembangkan kebiasaan tidur mandiri sejak dini.
Perut yang kenyang memang bisa membantu bayi untuk tidur nyenyak, tetapi tidur dalam posisi perut yang benar-benar kenyang dapat menimbulkan gangguan pencernaan pada bayi misalnya gumoh berlebih. Hal ini juga bisa menyebabkan gangguan tidur.
Baik itu ASI maupun susu formula, keduanya mengandung gula. Menurut penelitian, konsumsi gula sebelum tidur dapat berdampak pada kemampuan untuk tertidur dan tidur nyenyak. Oleh karena itu, kita perlu memberikan tubuh bayi waktu untuk memecah gula terlebih dahulu sebelum ditidurkan.
Jika si kecil sudah mulai mengkonsumsi makanan padat, cobalah memberinya makan malam sekitar 1,5 jam sebelum tidur. Ini memberi perut mereka cukup waktu untuk mencerna makanan sebelum mereka tidur.
Tips Mencegah Feeding to Sleep Association
Saat bayi menyusu, gerakan menghisap yang dilakukannya baik pada payudara maupun dot botol susu dapat memicu calming reflex. Refleks ini membuat bayi menjadi tenang, dengan menurunkan tekanan darah dan detak jantung. Oleh karena itulah bayi sangat mudah tertidur saat sedang menyusu karena efek relaksasi yang terjadi ini.
Namun, sebaiknya bayi tidak terbiasa untuk tidur saat menyusu. Jika bayi selalu tertidur saat menyusu, mereka akan mulai berpikir bahwa mereka harus menyusu untuk dapat tidur, meskipun mereka tidak lapar dan hanya ingin kenyamanan. Hal ini juga termasuk feeding to sleep association dan dapat membuat mereka sulit tertidur tanpa menyusu untuk kedepannya.
Untuk mendukung kemandirian tidur pada bayi, sebaiknya jaga bayi tetap bangun selama menyusui. Berikut adalah beberapa hal yang bisa Parents lakukan:
1. Menyusu di Ruangan yang Terang
Cahaya dari lampu dapat mengirimkan sinyal pada otak bayi bahwa ini belum waktunya untuk tidur. Sebaiknya Parents menyusui bayi di ruangan yang terang agar ia tidak mudah tertidur. Parents juga bisa menyusui bayi di ruangan yang lain selain kamar bayi agar bayi tidak mengasosiasikan menyusu dengan tidur.
2. Hindari Kehangatan
Biasanya bayi akan lebih mudah tertidur saat menyusui jika ia merasa hangat dan nyaman. Untuk memastikan si kecil tetap terjaga selama menyusu, sebaiknya buka bedong atau sleep sacknya.
Susui bayi hingga ia menunjukkan tanda-tanda kenyang, tetapi belum tertidur. Lalu Parents bisa membuka bajunya dan menggantinya dengan piyama dan popok baru sebelum tidur.
3. Gerakkan dan Sendawakan Bayi
Agar bayi tetap terjaga saat menyusu, cobalah menggerakkannya sesekali dan sendawakan. Ketika bayi tampak mengantuk, keluarkan botol atau puting dari mulutnya dan ubah posisi badan bayi untuk membangunkannya.
Parents juga bisa meniup lembut pipi dan dahi bayi, membelai lembut telapak kakinya agar ia tetap terjaga.
4. Ajak Bicara Bayi
Saat menyusui si kecil sebaiknya lingkungan sekitar tidak terlalu menstimulasi, tetapi untuk menjaga bayi tetap bangun Parents bisa memutar musik lembut, menyanyi untuknya, atau mengajaknya bicara.
***
Usahakan untuk tidak menjadikan menyusu sebagai hal terakhir yang dilakukan bayi sebelum tidur. Sebaliknya, jadikan menyusu sebagai aktivitas pertama dalam bedtime routines untuk memastikan bayi tidur dalam keadaan kenyang.
Tidur yang cukup dan berkualitas adalah prioritas bagi si kecil, dan Parents bisa belajar lebih banyak lagi mengenai kebiasaan tidur yang baik lewat Infant Sleep Learning Course dari Happy Little Sleeper.
Memastikan bayi terjaga saat menyusu sebelum tidur membantu mencegah feeding to sleep association. Dengan demikian Parents selangkah lebih maju dalam mendukung si kecil mengembangkan kemandirian tidur. Semoga bermanfaat!
Sumber:
Parents - When to Stop Giving Your Baby a Bottle Before Bed
https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/sleep/at-what-age-and-how-do-i-break-the-habit-of-giving-a-bottle-at-bedtime/
Fructose in Breast Milk Is Positively Associated with Infant Body Composition at 6 Months of Age
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5331577/