Bayi di bawah 1 tahun cenderung lebih mudah terbangun. Mengapa? Ternyata jawabannya adalah karena bayi lebih banyak tidur dalam fase active sleep.
Bayi memiliki pola tidur yang seringkali berubah-ubah pada tahun pertama kehidupan mereka. Seperti orang dewasa, bayi tidur secara bertahap, dan mereka mengulangi siklus tidur beberapa kali sepanjang malam.
Pada bayi di bawah usia 3 bulan, mereka biasanya lebih cenderung berada dalam fase active sleep lebih banyak daripada quiet sleep. Saat berada dalam fase active sleep, bayi cenderung lebih mudah terbangun.
Apa itu Active Sleep?
Siklus tidur bayi baru lahir berkisar antara 50-60 menit, dengan sekitar 25 menit pada fase active sleep, 20 menit dalam quiet sleep, dan 10 menit dalam fase transisi.
Active sleep pada bayi adalah bentuk REM (rapid-eye movement) yang belum matang. Mirip dengan tidur REM pada orang dewasa, saat berada dalam fase ini bayi akan mengalami gerakan mata bolak-balik di bawah kelopak mata, aktivitas otak memasuki tingkat tinggi, pernapasan tidak teratur, dan detak jantung yang meningkat.
Namun ada perbedaan antara REM bayi dan dewasa. Saat orang dewasa berada dalam fase REM, tubuhnya hampir tidak bergerak sama sekali karena mengalami atonia otot. Sedangkan ketika bayi berada dalam fase REM, ia bisa tampak gelisah.
Misalnya, bayi menggeliat, meronta-ronta, membuat ekspresi wajah tertentu, mulutnya membuat gerakan mengisap, mendengus, merengek, atau bahkan menangis. Terkadang, orang tua mengira bayi sudah bangun karena gelisah. Padahal sebenarnya bayi berada dalam fase active sleep.
Cobalah untuk tidak langsung menghampiri atau merespon bayi ketika ia menangis. Stimulasi yang kita berikan ini akan membuat ia menjadi terjaga dan sulit untuk tidur kembali. Berikan ia kesempatan untuk belajar menenangkan dirinya sendiri dan kembali tertidur.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Mudah Terbangun di Tengah Tidurnya?
Bayi baru lahir seringkali terbangun di antara siklus tidur mereka dan ini merupakan hal yang normal. Seiring bertambahnya usia, mereka akan belajar untuk menenangkan diri dan kembali tidur. Parents bisa membantu bayi untuk mempelajari kemampuan menenangkan diri ini dengan beberapa cara seperti:
- Mengenali dan menanggapi tanda-tanda bayi mengantuk
- Menaruh bayi untuk tidur di kasurnya ketika ia sudah mengantuk tetapi masih terjaga
- Mengenalkan anak dengan rutinitas sebelum tidur yang konsisten untuk membantunya mengenali waktu tidur
- Meminimalisir interaksi saat bayi terbangun di malam hari
- Tidak langsung menghampiri atau menggendong ketika bayi yang tertidur menangis
Memang agak sulit membedakan fase active sleep atau bayi yang sudah terbangun. Menurut para ahli, tanda bayi sudah terbangun adalah mata yang terbuka lebar selama 20 hingga 30 detik.
Jika bayi menangis di tengah-tengah tidurnya, Parents bisa menunggu lebih dari 30 detik sebelum melakukan intervensi. Meskipun bayi sudah bangun, ada kemungkinan ia tertidur kembali selama lingkungannya tenang dan hening.
***
Bayi baru lahir memang tampak seperti mudah terbangun karena mereka menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur dalam fase active sleep atau light sleep.
Dengan mengenali fase active sleep dan quiet sleep pada bayi, Parents pun dapat memutuskan dengan lebih baik kapan harus menghampiri dan menenangkan bayi yang menangis karena terbangun di tengah tidurnya. Cari tahu juga tips-tips menerapkan rutinitas tidur yang baik untuk bayi newborn dengan Newborn Sleep Shaping Course dari Happy Little Sleeper. Semoga informasi ini bermanfaat!
Sumber:
Parenting Science - Baby Sleep Stages: What Is Active Sleep and Quiet Sleep?
https://parentingscience.com/baby-sleep-stages/
Pregnancy Birth Baby - Baby sleep patterns by age
https://www.pregnancybirthbaby.org.au/sleep-patterns-for-babies
BetterHealth - Typical sleep behaviour
https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/typical-sleep-behaviour-nb-0-3-months