Pernahkah Parents mendengar istilah bayi mau pintar?
Tumbuh kembang bayi berjalan dengan sangat cepat di tahun pertama kehidupannya. Mereka belajar banyak sekali keterampilan baru seperti berguling atau merangkak dengan kecepatan yang luar biasa.
Namun ada satu hal yang kerap luput dari perhatian orang tua, yaitu perkembangan anak ini dapat berdampak pada pola tidur mereka. Sebelum bayi benar-benar menguasai sebuah keterampilan baru, umum terjadi gangguan tidur atau regresi tidur.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Simak artikel berikut ini untuk mengetahui penyebabnya dan bagaimana orang tua dapat menangani perubahan pola tidur ini.
Mengapa Bayi yang Mau Pintar Bisa Mengalami Gangguan Tidur?
Ada beberapa tonggak perkembangan tertentu dimana bayi umum mengalami gangguan tidur. Perkembangan fisik atau motorik seperti:
- Berguling
- Duduk
- Merangkak
- Berjalan
merupakan penyebab umum terjadinya gangguan tidur mendadak pada bayi. Ketika bayi mencapai tahap fisik ini, rutinitas tidurnya mungkin sedikit terganggu. Regresi tidur yang disebabkan oleh keterampilan motorik kasar seperti ini sering kali mencapai puncaknya sebelum bayi menguasai keterampilan baru tersebut.
Selain itu, tahapan perkembangan kognitif juga bisa menyebabkan gangguan tidur ini, diantaranya adalah:
- Perubahan siklus tidur (sering disebut regresi tidur 4 bulan)
- Peningkatan kesadaran
- Kecemasan akan perpisahan (separation anxiety)
- Lonjakan perkembangan bahasa (language development spurt)
- Munculnya ketakutan baru
Penelitian menemukan bahwa bayi mereka mempelajari keterampilan baru, mereka cenderung lebih sering terbangun di malam hari.
Hal ini terjadi karena otak sibuk mencari cara untuk melakukan hal-hal baru tersebut, bahkan saat mereka sedang tidur. Bagi mereka, mempelajari keterampilan baru adalah hal yang menarik dan menyenangkan, sehingga mereka terlalu bersemangat bahkan menjelang waktu tidur tiba.
Cara Membantu Bayi Tidur Saat Regresi Karena Keterampilan Baru
Setiap bayi berbeda, dan cara mereka menangani keterampilan baru dapat berbeda-beda. Beberapa bayi mungkin menyesuaikan diri dengan perubahan ini dengan dampak yang kecil pada tidur mereka, sementara yang lain mungkin mengalami lebih banyak gangguan tidur.
Meskipun kita tidak dapat sepenuhnya menghindari regresi tidur, menjaga jadwal dan kebiasaan tidur yang sehat dapat membantu meminimalkan dampak tahap perkembangan tertentu pada tidur bayi.
Menciptakan rutinitas yang konsisten dan lingkungan tidur yang nyaman dapat membantu si kecil selama tahap ini. Berikut adalah beberapa tips untuk dicoba.
1. Banyak Berlatih di Siang Hari
Salah satu cara yang ideal untuk mengurangi dampak tahap perkembangan pada tidur bayi adalah dengan mendorong mereka mempraktikkan keterampilan barunya saat terjaga di siang hari.
Biarkan mereka bersenang-senang dan belajar sambil bermain di lantai, baik tummy time, berlatih berguling, atau merangkak. Latihan siang hari ini membuat keterampilan baru menjadi 'kurang menarik' di malam hari dan memberikan bayi waktu terjaga yang aktif dan menstimulasi. Selain itu, hal ini juga membantu tubuh bayi bersiap untuk tidur lebih nyenyak saat tidur siang dan malam hari.
2. Fleksibel
Dalam menghadapi regresi tidur, fleksibilitas adalah kuncinya bagi orang tua. Penting untuk memastikan bayi memiliki wake windows yang cukup sebelum mencoba menidurkannya.
Terkadang, si kecil mungkin memerlukan lebih banyak waktu untuk mengeluarkan energinya di siang hari. Dalam kasus seperti ini, jangan ragu untuk menyesuaikan waktu tidurnya ke jam yang lebih awal jika ia terbangun lebih lama dari biasanya.
3. Tetap Konsisten
Saat bayi mengalami regresi tidur, penting untuk menjaga konsistensinya. Meskipun mengubah rutinitas waktu tidur atau strategi tidur karena adanya gangguan tampak dapat membantu, tetapi akan lebih baik jika Parents tetap melakukan apa yang biasa dilakukan.
Dengan tetap berpegang pada rutinitas, kita memberi si kecil rasa nyaman dan prediktabilitas. Konsistensi juga membantu memperkuat kebiasaan tidur yang baik, sehingga memudahkan bayi menyesuaikan diri dengan perubahan pola tidur.
4. Gunakan Sleep Sack
Saat tidur bayi terganggu karena tonggak perkembangannya, penggunaan sleep sack bisa menjadi pilihan yang cerdas.
Sleep sack bisa membantu bayi merasa lebih nyaman saat tidur dan desainnya yang membatasi pergerakan bayi saat tidur dengan aman dapat membantu bayi tetap tenang dan tidak gelisah. Coba Dream Cloud Wearable Blanket with Calming Cloud Pad Technology yang selembut sentuhan ibu dan dapat membuat bayi tidur lebih nyenyak. Dengan removable sleeves dan resleting dua arah, nyaman dipakai di segala cuaca dan praktis.
5. Jangan Memperkenalkan Kebiasaan Tidur Baru
Saat bayi mengalami regresi tidur, ada baiknya Parents tidak memperkenalkan kebiasaan tidur baru. Terkadang, orang tua mencoba mengatasi gangguan tidur dengan memperkenalkan rutinitas tidur baru.
Meskipun tampaknya berhasil untuk sementara, hal ini dapat menyebabkan anak mengembangkan kebiasaan tidur baru yang sebenarnya tidak mereka perlukan. Penting untuk berhati-hati dalam membuat perubahan kebiasaan tidur, karena jika terlalu lama akan sulit menghentikan kebiasaan tersebut di kemudian hari.
***
Saat bayi mempelajari keterampilan baru atau mau pintar, pola tidurnya bisa terganggu. Gangguan ini merupakan bagian normal dari perkembangan si kecil. Bantu si kecil untuk beradaptasi dan tidur lebih baik dengan menyediakan lingkungan ramah tidur dan menerapkan rutinitas yang konsisten.
Sumber:
Society for Research in Child Development - V. SLEEP AS A MIRROR OF DEVELOPMENTAL TRANSITIONS IN INFANCY: THE CASE OF CRAWLING
https://srcd.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/mono.12145
Sleep Disorders and Sleep Deprivation: An Unmet Public Health Problem
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK19956/